Masa lalu yang sulit mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang. Itulah pelajaran penting yang dapat dicontoh dari seorang sosok Aipda Dian Wihendro Ratno. Polisi yang satu ini bahkan mendedikasikan hidupnya untuk membatu anak-anak yang membutuhkan.
Laporan: Robiham
Kota Padang
Aipda Dian Wihendro Ratno merupakan seorang Anggota Reskrim Polsek Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Dia tak bisa melupakan masa kecilnya yang penuh perjuangan. Pernah mengalami kekurangan makanan dan menjadi buruh angkut semen di Muaro Padang saat remaja, kini ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu anak-anak kurang beruntung, terutama yang mengalami stunting atau kekurangan asupan gizi.
Baca juga:
- Kisah Peter Lynch: Sang Legenda Wall Street, Memilih Pensiun Dini Demi Keluarga
- Kisah Sukses Penjual Ikan Asin Menjadi Pemilik Bakery Terkenal di Jawa Timur
Setiap Minggu, di Parak Anau, Kelurahan Bungo Pasang, dan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Padang, wajah Aipda Dian kerap terlihat. Ia datang bukan sebagai polisi yang bertugas menangani kejahatan, tetapi sebagai sosok yang peduli dengan anak-anak yang membutuhkan perhatian ekstra.
Mengingat masa lalunya yang sulit, Aipda Dian menyisihkan sebagian gajinya untuk membantu mereka dengan memberikan makanan bergizi dan bantuan keuangan.
“Saya tahu betapa beratnya hidup dalam kekurangan. Saya ingin anak-anak ini setidaknya bisa merasakan makanan yang sehat,” ujar Dian bercerita saat dijumpai Kabapedia.com beberapa waktu lalu.
Bantuan yang diberikannya tidak hanya berupa makanan empat sehat lima sempurna, tetapi juga sedikit uang untuk kebutuhan lainnya. Yusma, seorang ibu dari empat anak, merasakan manfaat dari kepedulian Aipda Dian. Ekonomi keluarga yang jauh dari kata layak membuatnya tidak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah kota, seperti Program Keluarga Harapan (PKH).
“Saat kontrakan saya disambangi Aipda Dian untuk diberikan sembako, saya sangat bersyukur,” ungkap Yusma dengan mata berkaca-kaca.
Hal serupa dirasakan oleh Febiola, ibu dua anak berusia 30 tahun yang suaminya bekerja serabutan. “Saya terharu atas kepedulian seorang bintara Polri. Meski bukan pejabat tinggi, ia sangat peduli terhadap anak-anak stunting,” tuturnya.
Sejak 2015, Aipda Dian secara konsisten menyisihkan sebagian gajinya untuk membantu anak-anak stunting. Tak jarang, ia juga dipercaya oleh pihak lain yang peduli terhadap isu ini untuk menyalurkan bantuan. Bagi Aipda Dian, langkah kecil yang ia lakukan mungkin tidak dapat mengubah dunia, tetapi bisa mengubah dunia anak-anak yang ia bantu.
Baca juga:
- Kisah Sukses Pendiri Rajo Corner Mira Marthayori Iskandar, Bangun Bisnis yang Bermanfaat Bagi Orang Lain
- Kisah Sukses!! Dari Rongsokan ke Empat Belas Toko Besi, Tiga Kafe dan 8 Kapal Laut
Dengan semangat tanpa pamrih, Aipda Dian terus bergerak membantu mereka yang membutuhkan, menginspirasi banyak orang untuk peduli pada masa depan generasi bangsa. [***/Kdp]
Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network