Padang, Kabapedia.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) telah merilis data lengkap profil kemiskinan Sumbar terbaru. Hal ini disampaikan Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati saat menggelar jumpa pers di Padang, Rabu (1/2/2023).
Herum menjelaskan, Garis Kemiskinan (GK) Sumbar mengalami peningkatan dari periode sebelumnya, yakni periode September 2021 – September 2022 naik sebesar 12,88 persen, yaitu dari Rp579.545,- per kapita per bulan pada September 2021, menjadi Rp654.194,- per kapita per bulan pada September 2022.
Dengan memperhatikan komponen GK yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), terlihat pada Tabel 2 bahwa peranan komoditas makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.
“Besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada September 2022 sebesar 75,79 persen,” ungkap dia.
Dia menjelaskan, perubahan jumlah dan persentase penduduk miskin tidak akan terlepas dari perubahan nilai garis kemiskinan. GK merupakan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan, yang digunakan untuk mengklasifikasikan penduduk ke dalam golongan miskin atau tidak miskin.
Pada September 2022, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK. Baik di perkotaan maupun di pedesaan, pada umumnya hampir sama. Beras masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 18,57 persen di perkotaan dan 22,08 persen di pedesaan.
Sementara itu, rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap GK (12,49 persen di perkotaan dan 14,69 persen di pedesaan). Komoditas lainnya adalah cabe merah (8,41 persen di perkotaan dan 7,90 persen di pedesaan), tongkol/tuna/cakalang (3,51 persen di perkotaan dan 3,39 persen di pedesaan), telur ayam ras (4,53 persen di perkotaan dan 3,14 di pedesaan).
Baca Juga: Garis Kemiskinan Sumbar Naik 12,88 Persen, Segini Pendapatan per Kapita
Selanjutnya, daging ayam ras (2,61 persen di perkotaan dan 2,77 persen di pedesaan), bawang merah (2,16 persen di perkotaan dan 2,22 di pedesaan), kelapa (1,20 persen di perkotaan dan 2,30 persen di perdesaan), dan seterusnya.
Komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, pakaian jadi perempuan dewasa, dan pakaian jadi anak-anak. Informasi lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3. [isr]
Simak berita Kabapedia.com di Google News