Syngenta Luncurkan Benih Jagung Bioteknologi Pertama di Indonesia di Penas Tani

oleh -1181 Dilihat
Benih jagung bioteknologi pertama di Indonesia akhirnya diperkenalkan di acara Penas Petani dan Nelayan XVI yang digelar di Padang, Provinsi Sumbar. [Foto: Dok. Ist]

Padang, Kabapedia.com – Benih jagung bioteknologi pertama di Indonesia akhirnya diperkenalkan di acara Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan XVI yang digelar di Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Benih unggul berkualitas tersebut merupakan hasil riset Syngenta Indonesia, salah satu perusahan yang memproduksi beragam jenis bibit unggul pertanian. Klaim Syngenta, Benih jagung bioteknologi ini akan menjadi salah satu penguat pilar pertanian Indonesia, sebagai langkah menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045.

Pada kesempatan itu Syngenta Indonesia resmi meluncurkan benih jagung bioteknologi unggul berkualitas, yang baru pertama kali ada di Indonesia, yaitu memiliki keunggulan ganda.

Varietas jagung unggul dengan benih teknologi terkini yang telah lama ditunggu petani ini diluncurkan bersamaan dengan pelaksanaan Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XVI yang digelar di Padang, Sumbar dan dibuka secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, serta dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, serta puluhan ribu petani dari berbagai daerah.

“Peluncuran benih jagung dengan keunggulan ganda pertama di Indonesia ini adalah wujud komitmen dan perhatian yang besar dari Syngenta terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi petani,” tutur Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Kazim Hasnain.

“Syngenta telah lebih dari dua puluh tahun menghasilkan benih berkualitas serta membantu petani-petani di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan kami terus melakukan inovasi berkelanjutan guna menemukan dan memberikan solusi yang terbaik,” tambah dia.

Benih jagung unggul varietas NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti ini memiliki keunggulan ganda dan yang pertama kali mendapatkan sertifikat pelepasan varietas di Indonesia.

Dia menjelaskan, keunggulan ganda yang dimiliki adalah toleran terhadap herbisida glifosat serta sekaligus tahan terhadap penggerek batang (Asian Corn Borer / Ostrinia furnacalis).

Dengan keunggulan ganda tersebut, varietas jagung ini akan membuat petani dapat menekan ongkos produksi, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen dan juga membuat budidaya jagung lebih aman dan nyaman.

“Jagung bioteknologi ini dapat meningkatkan hasil sekitar 10-15 % dibandingkan varietas sama yang non bioteknologi, sehingga apabila ditanam secara luas dapat mendongkrak panen jagung dari rata-rata nasional sebesar 5,3 ton per hektar menjadi sekitar 7 ton per hektare,” terang Kazim Hasnain.

Seperti diketahui, hama penggerek batang selama ini menjadi momok buat petani. Pasalnya, petani dapat mengalami gagal panen dan kerugian besar jika tanaman jagungnya terserang oleh hama ini. Varietas jagung bioteknologi unggul yang tahan terhadap penggerek batang ini diyakini akan menjadi primadona petani.

Produksi Benih Libatkan 60 Ribu Petani

Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Kazim Hasnain mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau langsung ladang jagung bioteknologi pertama di Indonesia yang ditanam di lokasi Penas Petani dan Nelayan XVI yang digelar di Padang, Provinsi Sumbar. [isr]
Lebih lanjut, Fauzi Tubat Seed Business Head Syngenta Indonesia menjelaskan benih jagung unggul varietas NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti diproduksi di dalam negeri yang melibatkan lebih dari 60.000 petani mitra.

Tahun lalu, kata Fauzi, Syngenta berhasil memenuhi permintaan yang tinggi terhadap benih jagung. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan petani terhadap benih berkualitas yang dihasilkan Syngenta.

“Tahun ini kami terus menggenjot produksi benih jagung kami agar semakin banyak petani yang mendapatkan benih jagung berkualitas dengan hasil prima dan mendukung swasembada jagung,” ujar Fauzi Tubat.

Tidak hanya memproduksi varietas jagung unggul dan memberikan akses kepada petani terhadap benih hasil teknologi tinggi, Syngenta juga secara berkelanjutan mendampingi petani dalam memberikan pelatihan dan pendampingan budidaya jagung.

Syngenta berkolaborasi dan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional, perguruan tinggi di berbagai daerah, asosiasi petani, serta badan pemerintahan dalam penyediaan benih yang berkualitas dan pembinaan petani sebagai awal dari hasil yang baik.

Baca juga: 11 Ribu Peserta Penas Tani Nginap di Rumah Warga Padang

“Kami memiliki komitmen kuat untuk secara berkelanjutan melakukan riset guna menghasilkan varietas bioteknologi selanjutnya di masa depan untuk menjawab tantangan pertanian yang lainnya serta memastikan petani Indonesia memiliki akses teknologi yang sama dengan negara maju lain. Kami juga berkomitmen untuk menyiapkan ketersediaan benih jagung bioteknologi untuk setidaknya 1000 ha per provinsi mulai tahun 2024,” tutup dia. [isr]

 

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.