Sumbar Bidik Peluang Jadi Pusat Industri Halal Indonesia

oleh -782 Dilihat
Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat menjadi Keynote Speaker pada Seminar Internasional Industri Halal Global di Kantor Bappeda Sumbar, Selasa (16/5/2023). [Foto: Dok. Kabapedia.com]

Padang, Kabapedia.com – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menargetkan provinsi yang Dia pimpin untuk menjadi pusat industri halal di Indonesia. Mahyeldi menilai Sumbar memiliki peluang besar dalam mengembangkan industri halal, karena mayoritas masyarakatnya beragama Islam.

“Itu makanya kita berkeinginan untuk menjadi provinsi terdepan dalam pengembangan industri di Indonesia,” tegas Mahyeldi saat menjadi Keynote Speaker pada Seminar Internasional Industri Halal Global di Balroom Tamrin Nurdin lantai III, Kantor Bappeda Sumbar, Selasa (16/5/2023).

Seminar ini digagas Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar dan langsung dimoderatori Kepala Kepala Dinas Endrizal.

Fakta menunjukkan, pangsa pasar dan peluang usaha produk halal dewasa ini semakin meningkat di Indonesia. Hal tersebut terdongkrak seiring lahirnya regulasi tentang kewajiban para pelaku usaha untuk memiliki sertifikat halal, dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi berbagai produk yang sesuai dengan syariah.

“Kita bersyukur berbagai produk halal kini makin diminati, mulai dari kuliner, fashion, pariwisata halal dan pendidikan,” kata Mahyeldi.

Menurut Dia trend tersebut meningkat seiring dengan kesadaran individu, bahwa gaya hidup halal bukan hanya sesuai dengan syariat agama, tetapi juga menarik secara kualitas.

Diketahui, komitmen pemerintah untuk mendukung produk halal di indonesia tergambar dari lahirnya regulasi jaminan produk halal, seperti Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014, UU No. 11 tahun 2020 dan Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2021 yang mewajibkan pelaku usaha wajib mempunyai sertifikat halal.

Dalam mendukung regulasi tersebut, Pemprov Sumbar telah menunjukkan komitmennya melalui Keputusan Gubernur Sumbar Nomor 500-315-2022 Tanggal 7 April 2022, dan keseriusan pihaknya membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi.

“Sumbar adalah provinsi pertama yang membentuk KDEKS di tingkat provinsi se Indonesia, itu adalah bukti dari keseriusan kami untuk mendukung upaya Indonesia menjadi pusat industri halal dunia,” tutur Mahyeldi.

Selanjutnya, beberapa upaya lain juga telah dilakukan dalam mewujudkan misi KDEKS tersebut antara lain, mendorong Konversi Bank Nagari menjadi Bank Syariah dan pengembangan kawasan Nagari Elok Sejahtera Syariah (NES-SYARIAH).

Kemudian mendorong koperasi konvensional untuk konversi menjadi Koperasi Syariah serta mendorong percepatan zona has (Halal, Aman, dan Sehat) di Sumbar dengan berbasis pada kearifan lokal, menciptakan entrepreneur syariah serta pengelolaan wakaf oleh nazir daerah.

Gubernur Mahyeldi juga mengatakan, untuk mensukseskan misi KDEKS di Sumbar, pihaknya sedikit diuntungkan karena program tersebut sejalan dengan kearifan lokal masyarakat Sumbar yang mayoritas beragama islam yang memiliki Filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ASB SBK), di mana beberapa tahun yang lalu telah pernah meraih penghargaan tingkat internasional di bidang produk halal.

Sementara itu, Koordinator Riset Halal Industry Research Center Universitas Islam Internasional Malaysia (IUM) Prof. Irwandi Jaswir menilai, Pemprov Sumbar sudah memiliki tekad besar untuk pengembangan industri halal, namun tentu butuh waktu untuk melihat hasilnya.

“Komitmen ada, saat ini yang dibutuhkan adalah konsistensi dan kekompakan dari seluruh pihak terkait agar dalam waktu dekat hasilnya dapat diraih, karena industri halal ini tidak bisa dibangun sendiri perlu ada kebersamaan,” kata Irwandi.

Menurutnya, dewasa ini produk halal tidak lagi hanya diminati oleh kalangan muslim semata, namun juga oleh non muslim. Meskipun demikian dalam melahirkan berbagai produk halal tentu tidak bisa sporadis harus tetap butuh kajian dari perencanaan yang matang.

“Produk halal saat ini juga banyak diminati oleh kalangan non muslim. Salah satu contohnya pada produk daging halal, telah banyak diekspor ke negara-negara non muslim karena mereka menganggap daging halal itu lebih sehat dan bagus dari segi kualitasnya,” katanya

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar Endrizal menyatakan, komitmennya mendukung Sumbar sebagai daerah pusat halal di Indonesia dan dunia. Di mana hal ini masuk dalam Progul Gubernur Sumbar, yakni Sumbar Religius dan Berbudaya, Sumbar Sehat dan Cerdas, Sumbar Sejahtera dan Sumbar Berkeadilan.

Baca Juga: Industri Manufaktur tetap Sumber Utama PDB Nasional

Salah satunya Sumbar Sejahtera. Untuk mewujudkannya, Dinas Koperasi dan UKM Sumbar memperkuat Koperasi dan UMKM serta mencetak 100 ribu milenial dan women entrepreneur. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.