Padang, Kabapedia.com – Pemerintah Kota (Pemko) Padang optimis bisa menekan angka prevalensi stunting hingga 14 persen hingga dua tahun kedepan. Diketahui, sesuai dengan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka Prevalensi Stunting Kota Padang adalah 19,5 persen.
“Walaupun di bawah angka Provinsi Sumatera Barat yaitu 25 persen, hal itu akan terus ditekan, minimal hingga 14 persen dalam dua tahun ke depan,” ujar Wali Kota Padang melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APKB) Eri Senjaya dalam kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting di Aula Kantor Bappeda Kota Padang, Kamis (24/8/2023).
Diseminasi tersebut diikuti beberapa pimpinan OPD terkait, Kepala Puskesmas, para camat dan para Penyuluh KB.
Lebih lanjut Eri memaparkan, merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Pemko Padang merancang strategi. Strategi yang perlu dioptimalkan di antaranya adalah meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi dan memperbaiki pola asuh.
“Selain meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga dan pola asuh, yang perlu diperhatikan juga adalah peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan,” kata Eri Senjaya.
Kepala DP3AP2KB Kota Padang menambahkan, upaya – upaya yang dilakukan untuk mewujudkan generasi dan SDM berkualitas tentunya melibatkan unsur – unsur Ninik mamak, cadiak pandai, bundo kandung serta para perantau. Semua harus dalam satu persepsi dengan semangat gotong royong dan nilai – nilai kekeluargaan.
“Semangat gotong royong dan kekeluargaan dengan melibatkan semua unsur dalam masyarakat diperlukan untuk mewujudkan SDM berkualitas,” tukasnya.
Baca juga: Harganas 2023, Wapres: Keluarga Kunci Penting Penurunan Stunting
Dalam kegiatan ini DP3AP2KB Kota Padang menghadirkan narasumber yang terdiri dari pakar kesehatan, pakar gizi dan lingkungan. [Du/Kpd]
Ikuti Kabapedia.com di Google News