Sentra Produksi di Sumbar, Indonesia Kuasai Pasar Ekspor Gambir Dunia

oleh -62 Dilihat
Petani gambir di Indonesia. [Foto: Dok. Ist]

Jakarta, Kabapedia.com – Indonesia semakin mengukuhkan posisinya sebagai eksportir terbesar komoditas gambir (Uncaria gambir Roxb) di dunia. Menguasai 80 persen pangsa pasar global, Indonesia berhasil menjadikan India sebagai tujuan ekspor terbesar, diikuti oleh negara-negara seperti Jepang, Tiongkok, Pakistan, Bangladesh, serta sebagian negara Eropa. Menariknya, Provinsi Sumatra Barat dalam capaian ini menjadi sentra produksi.

Baca juga:

Pada tahun 2022, Indonesia mencatat nilai ekspor gambir sebesar US$90 juta, dengan harga bervariasi antara US$7.500 hingga US$10.000 per ton. Angka ini diproyeksikan terus meningkat seiring peningkatan kualitas produksi dan perluasan pasar.

Asisten Deputi Pembaharuan dan Kemitraan Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM, Destry Anna Sari, menyoroti potensi besar komoditas gambir sebagai peluang bagi Indonesia untuk terus memenuhi permintaan global. “Gambir merupakan komoditas penting yang banyak dibutuhkan untuk industri farmasi, penyamak kulit, dan pengobatan tradisional,” ujar Destry, Selasa (24/9/2024).

Sentra Produksi di Sumbar

Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menjadi pusat utama produksi gambir di Indonesia, didukung oleh kondisi geografis dan iklim yang ideal. Provinsi ini tidak hanya memiliki warisan budaya dalam budidaya gambir, tetapi juga menjadi kontributor utama ekspor nasional.

Koperasi Serba Usaha (KSU) Bangkit Mandiri, yang berlokasi di Kabupaten Pesisir Selatan, menjadi motor penggerak pengoptimalan produksi gambir di Sumatera Barat. Koperasi ini memiliki 83 anggota aktif yang berperan dalam peningkatan kualitas pengolahan gambir, dengan kadar katekin yang mencapai 90 persen.

“Kami terus mendorong peningkatan kualitas produksi agar memenuhi standar industri,” kata Destry. KSU Bangkit Mandiri memproduksi empat grade gambir, dari kadar katekin 40 hingga 90 persen, dengan kapasitas produksi mencapai 5-10 ton per minggu untuk grade terendah.

KSU Bangkit Mandiri memasok gambir ke pasar India dan Jepang, bekerja sama dengan perusahaan pengolahan gambir di Sumatera Barat. Di pasar domestik, koperasi ini bermitra dengan Koperasi Produsen Syariah Gambir Anam Koto Mandiri di Kabupaten Lima Puluh Kota untuk memproduksi gambir dalam bentuk bubuk.

KemenKopUKM berkomitmen memperkuat peran koperasi dalam pengelolaan komoditas gambir, termasuk memberikan pendampingan melalui Program Koperasi Modern 2024. KSU Bangkit Mandiri juga turut serta dalam Trade Expo Indonesia 2024 guna memperluas jangkauan pasar global.

Destry menambahkan bahwa permintaan terhadap gambir, baik di pasar internasional maupun domestik, akan terus meningkat. Di dalam negeri, gambir banyak digunakan sebagai bahan baku industri makanan, obat-obatan, dan kosmetik. Konsumen lokal yang semakin sadar akan produk ramah lingkungan juga mendorong lonjakan permintaan komoditas ini.

“Kami akan terus meningkatkan peran koperasi dalam penerapan praktik pertanian berkelanjutan, sehingga produksi gambir tidak hanya menguntungkan ekonomi daerah, tetapi juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan,” pungkas Destry.

Baca juga:

Dengan dukungan pemerintah dan koperasi, Indonesia diharapkan dapat mempertahankan dominasinya di pasar global serta mengoptimalkan potensi ekonomi lokal melalui komoditas gambir. [isr]

 

Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network 

No More Posts Available.

No more pages to load.