Silaut, Kabapedia.com – Kepala Dinas kehutanan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Yozarwardi Usama Putra melaporkan kebakaran melanda ratusan hektare lahan perkebunan sawit di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Dia menjelaskan kebakaran terjadi sejak Selasa siang (23/5/2023). Ratusan hektare lahan yang terbakar tersebut merupakan lahan sawit milik masyarakat dan hingga Rabu (24/5/2023) api belum dapat dipadamkan.
“Kebakaran itu diketahui terjadi sejak Selasa (23/5/2023) tepatnya di Kampung Pasir Janjang, Kecamatan Silaut,” ungkap Yozarwardi dikonfirmasi Rabu malam (24/5/2023).
Dia menyampaikan, hingga tadi sore kebakaran lahan tersebut terus meluas. Api sangat sulit dipadamkan. Selain itu akses ke lokasi sangat jauh dan sulit untuk ditembus.
“Petugas masih berjibaku di lapangan. Lokasi kebakaran merupakan lahan gambut. Lahannya lahan gambut, dipadamkan kadang hidup lagi,” jelas dia.
Ia menambahkan, untuk luasan kebakaran belum bisa diperkirakan. Namun yang jelas kabaran itu terjadi di 5 titik secara sporadis. “Untuk dua titik lokasi sudah berhasil dipadamkan,” ungkap dia.
Diberitakan Kabapedia.com sebelumnya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengingatkan agar sejumlah daerah di wilayah itu siaga potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada periode musim kemarau tahun 2023 ini.
Penegasan ini dia sampaikan saat memimpin kegiatan Apel Siaga Pengendalian Karhutla Tk. Prov. Sumbar 2023 di Pantai Sago, Kabupaten Pesisir Selatan, Senin (13/3/2023).
Berkaca dari data tahun 2022, Sumbar merupakan provinsi dengan kejadian bencana Karhutla tertinggi di wilayah Pulau Sumatra. “Pada tahun 2022 Sumbar mengalami peningkatan kejadian Karhutla cukup tajam mencapai 9.883 hektare,” ungkap Mahyeldi.
Dia juga menjelaskan kasus tersebut menjadi yang tertinggi di Sumatra, dengan kabupaten/kota tertinggi Pessel, Kabupaten Solok, Pasaman dan Pasaman Barat.
Baca Juga: Siaga!! Ini 4 Daerah Paling Rawan Karhutla di Sumbar
Tingginya risiko Karhutla Sumbar tidak terlepas dari luasnya kawasan hutan Sumbar yang mencapai 2.286.883 hektare, dengan sekitar 1.521.260 hektare jadi kewenangan provinsi. Hal ini pun telah dibahas saat hasil rapat koordinasi khusus penanggulangan Karhutla pada tanggal 20 januari 2023 yang lalu di Jakarta. [isr]
Simak berita Kabapedia.com di Google News