Dicap Super Ekstrem!! Ini Istimewanya Jalan Padang-Mandeh

oleh -409 Dilihat
Salah satu tikungan cantik Jalan Padang-Mandeh yang kerap juga di cap jalan super ekstrem. [Foto: Dok. PUPR]

Padang, Kabapedia.com – Jalan Padang-Mandeh saat ini semakin viral di kalangan wisatawan lokal di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari, selain merupakan salah satu jalan terindah di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), ternyata jalan yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Pesisir Selatan ini kerap juga dicap sebagai jalan super ekstrem.

Lantas seperti apa sebenarnya kondisi Jalan Padang-Mandeh, yuk simak ulasan Kabapedia.com berikut ini:

Sejarah

Presiden Joko Widodo meresmikan pencanangan kawasan Mandeh yang terletak di Pesisir Selatan, Sumbar, sebagai kawasan wisata bahari terpadu (KWBT), Juni 2015. Pencanangan ini dibarengi dengan dimulainya pembangunan Jalan Padang-Mandeh yang juga disebut sebagai Jalan Kawasan Mandeh.

Ditetapkannya KWBT Mandeh tidak terlepas dari keistimewaan alam di kawasan itu. Kawasan Mandeh merupakan gugusan puluhan pulau yang membentang seluas 18 ribu hektare di Teluk Carocok, Pesisir Selatan, ditunjang dengan topografis yang landai dan kekayaan biota laut. Apalagi air di kawasan laut ini tak berombak.

Maka untuk mendukung sarana wisata KWBT Mandeh Presiden akhirnya menyetujui anggaran pembangunan Jalan Padang-Mandeh yang terbilang nilainya cukup fantastis waktu ini.

Setelah beberapa tahun dibangun akhirnya Jalan Kawasan Mandeh sepanjang 41,08 km pembangunannya selesai tahun 2018. Setelah rampung 2028 pada Maret 2019 jalan inipun diresmikan oleh Presiden Jokowi saat itu.

Sebelumnya untuk menuju kawasan wisata Mandeh, lebih banyak menggunakan kapal karena kondisi jalan yang sempit dan berbukit. Kini waktu tempuh ke kawasan tersebut dari Kota Padang sekitar 1-1,5 jam.

Pembangunan jalan akses wisata Mandeh merupakan salah satu dukungan Kementerian PUPR untuk pengembangan destinasi wisata baru seperti Kawasan Mandeh guna mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan asing pada 2019 ke Indonesia.

Keistimewaan

Jalan Padang-Mandeh melintasi dua kecamatan yang berada di dua daerah. Jalan ini melintasi daerah di Kelurahan Sungai Pisang, Bungus, Kota Padang dan Nagari Sungai Pinang, Nagari Sungai Nyalo di Kecamatan Koto XI Tarusan, kabupaten Pesisir Selatan.

Dua kecamatan ini dikenal sebagai kawasan bahari di dua daerah itu karena berada tepat di daerah bibir pantai yang menghadap langsung ke Samudra Hindia. Karena dibangun dengan membelah sejumlah bukit, kondisi inilah yang membuat Jalan Padang-Mandeh sangat istimewa dan sekaligus menantang. Istimewa karena panorama alam yang tersaji sangat indah, menantang karena medan rutenya sangatlah ekstrem.

Jalur ini menawarkan pemandangan yang sangat indah karena menyusuri pantai, namun penuh dengan tikungan tajam dan tanjakan sangat ekstrem. Ya, Jalan Padang-Mandeh dikenal dengan tantangan ekstremnya. Tak hanya menanjak dan berliku, ada juga tanjakan tucup tinggi di jalan yang berliku.

Jalur ini membutuhkan tambahan rambu dan marka jalan untuk menginformasikan kondisi tanjakan dan turunan yang ekstrem. Pengendara yang belum mengetahui kondisi jalan, bisa terjebak di tanjakan atau turunan yang sangat tinggi. Tanjakan, turunan dan belokan ekstrem masih akan ditemui pengendara hingga melewati daerah Sungai Nyalo dan Nagari Mandeh Pesisir Selatan.

Meski jalur ini menantang, secara fisik jalan yang telah selesai dibangun sepanjang 41,8 kilometer itu sangat bagus dan mulus dan mampu menunjang pengembangan pariwisata di Kawasan Mandeh. Dari sisi jarak tempuh, melalui jalur Sungai Pisang, bisa lebih cepat. Sebab, selain aspalnya mulus, jalannya juga sangat sepi, sehingga bebas dari kemacetan.

Pengendara disarankan untuk berhati-hati saat melintasi jalur ini, terutama saat hujan lebat, karena air bisa mengalir deras dari atas di badan jalan, sehingga menahan laju mobil, bahkan bisa mendorong mobil ke bawah. Mobil dengan kapasitas di bawah 1500 CC dengan kondisi penuh penumpang, tidak direkomendasikan menuju Kawasan Mandeh melalui Sungai Pisang. Sebaiknya memilih jalan memutar melewati Carocok Tarusan yang relatif lebih “ramah” dengan asumsi menambah waktu tempuh hingga satu jam¹.

Baca juga:

Jadi kesimpulannya meski jalur Padang-Mandeh menawarkan tantangan dan keunggulan tersendiri, pengendara harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan kondisi kendaraan serta cuaca saat melintasi jalur ini. Dengan persiapan yang matang, perjalanan melintasi jalur ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.