PSMS Disanksi PSSI Tampil Di Kandang Tanpa Penonton

oleh -702 Dilihat
Miftahudin Mukson, Pelatih Baru PSMS Medan. [Foto: Dok. Ist]

Medan, Kabapedia.com – PSMS Medan dipastikan akan bertanding tanpa penonton di kandang sendiri dalam babak 12 besar Liga 2 2023 sehingga merugikan tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.

Keputusan ini diambil Komisi Disiplin PSSI setelah mencermati kericuhan yang terjadi saat laga PSMS Medan menjamu PSPS Riau pada 9 Desember 2023.

Pelanggaran pertama adalah panitia pertandingan gagal mengantisipasi kehadiran supporter PSPS Riau di Stadion dan hal ini membuat Komdis memberikan sanksi berupa denda Rp12,5 juta.

Kemudian pelanggaran kedua yakni penonton memasuki lapangan dan merusak fasilitas stadion saat laga tersebut dan membuat mereka disanski larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebanyak 3 pertandingan saat menjadi tuan rumah dan denda Rp.12.500.000.

Tim Ayam Kinantan dipastikan akan menghadapi Semen Padang, Persiraja dan PSIM Yogyakarta di kandang sendiri tanpa penonton. Artinya mereka akan kehilangan pemain kedua belas yang memberikan dukungan langsung sepanjang pertandingan.

Baca juga: Ahmad Ihwan Pahlawan Semen Padang Bungkam PSMS Medan

Tentu ini menjadi hal berat karena dalam penyisihan Grup X ini hanya peringkat pertama dan runner up terbaik yang lolos ke Babak Semifinal.

Baca juga: PSMS Medan Tentukan Nasib Hadapi PSPS Riau

Di Grup X, terdapat Semen Padang yang berhasil mengukir 23 gol dalam laga normal. Kabau Sirah memang mendapatkan kemenangan 3-0 pada laga tandang kontra Sriwijaya FC pada putaran pertama, yang membuat total gol di klasemen akhir menjadi 25 gol. Laga tersebut sejatinya berakhir imbang 1-1, namun Sriwijaya terkena hukuman akibat melanggar regulasi pemain U-21.

Klub terproduktif kedua di Grup X menjadi milik PSMS Medan dengan 16 gol, diikuti

Produktivitas gol tentu bisa menjadi acuan untuk membaca peta kekuatan di babak 12-besar. Namun itu tidak mutlak. Pada fase ini, menjaga konsistensi permainan menjadi faktor paling penting. Sebab, level tekanan dan kesulitan yang dihadapi setiap klub tentu berbeda dibandingkan dengan fase pendahuluan.

Apalagi, babak 12-besar baru akan berlangsung 6 Januari mendatang. Jeda lebih dari dua pekan membuat peta kekuatan bisa berubah. Bukan tidak mungkin, klub yang dominan di babak pendahuluan justru mengalami penurunan. Sebaliknya klub yang sempat terseok bisa mencapai performa puncaknya di 12-besar. Paradoks inilah yang membuat babak 12-besar Pegadaian Liga 2 2023/24 menarik dinantikan.

 

Mampukah PSMS melalui ujian ini??[R9/Kpd]