Pekanbaru, Kabapedia.com – Inilah profil sungai terpanjang ke-3 di Pulau Sumatra. Ada fakta unik dengan sungai tersebut. Salah satunya ada kaitan dengan Kerajaan Indragiri.
Ya sungai tersebut adalah Sungai Indragiri atau lebih dikenal sebagai Batang Kuantan merupakan sungai yang terletak di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Indonesia.
Sungai ini memiliki panjang kurang lebih 500 Kilometer (Km), merupakan sungai terpanjang ketiga di Pulau Sumatra, setelah Sungai Batanghari 800 Km yang ada di Jambi dan Sumatra Barat, dan Sungai Musi sepanjang 750 km di Sumatra Selatan dan Bengkulu.
Sungai ini terbentuk dari persatuan Sungai Ombilin dan Sungai Sinamar dan bermuara ke Selat Malaka. Daerah Aliran Sungai Indragiri terbentang seluas 10.790,183 Km², hingga Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).
Ada fakta menarik terkait Sungai Indragiri, yakni ada keterkaitan dengan Kerajaan Indragiri yang terletak di sekitar Sungai Indragiri. Bahkan dari sejumlah hasil penemuan, sejumlah barang-barang peninggalan Kerajaan Indragiri seperti pelontar meriam ditemukan di Sungai Indragiri, Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Riau pada tahun 2013 lalu.
Pelontar meriam tersebut terbuat dari timah berukuran sekitar 1 kg. Bentuknya bulat seperti bola tenis. Pada saat ditemukan, peluru ini mengeluarkan aroma mesiu atau bahan peledak pada karbonnya.
Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di sekitar Sungai Indragiri antara lain: Memancing, Berenang, Menyusuri sungai dengan perahu karet, Menikmati pemandangan alam sekitar.
Sementara fauna yang hidup di sekitar Sungai Indragiri antara lain ikan, udang, kepiting dan beraneka jenis burung.
Fakta unik lainnya, Sungai ini juga terkenal dengan tradisi pacu jalurnya. Pacu Jalur adalah sebuah tradisi masyarakat daerah Kuantan yang diwariskan secara turun temurun sejak zaman dahulu kala di Rantau Kuantan sejak tahun 1900.
Pacu Jalur merupakan perlombaan acara tradisi dayung sampan atau perahu tradisional yang diadakan sepanjang aliran sungai. Pacu Jalur ini merupakan budaya yang sudah berlangsung di Kuansing sejak lebih dari 100 tahun.
Baca Juga: Profil dan Jejak Sejarah Sungai Kampar, Fenomena Ombak Unik hingga Prasasti Melayu Kuno
Pada masa penjajahan Belanda pacu jalur diadakan untuk memeriahkan perayaan adat, kenduri rakyat dan untuk memperingati hari kelahiran ratu Belanda wilhelmina yang jatuh pada tanggal 31 Agustus. Kegiatan pacu jalur pada zaman Belanda dimulai pada tanggal 31 agustus s/d 1 atau 2 september. [isr]
Simak berita Kabapedia.com di Google News