Profil 5 Sungai Terpanjang di Pulau Sumatra: Eksis Sejak Abad ke-7 hingga Terkait Sejumlah Kerajaan

oleh -2024 Dilihat
Potret Sungai Batanghari dari udara. [Foto: Dok. Ist]

Sumatra, Kabapedia.com – Berikut adalah profil 5 sungai terpanjang di Pulau Sumatra yang fenomenal dan punya keunikan tersendiri. Kelima sungai terpanjang Sumatra tersebut menyimpan sejarah panjang peradaban karena sudah eksis sejak abad ke-7 Masehi.

Rerata aliran sungai terpanjang tersebut membelah Pulau Sumatra dan bermuara ke Selat Malaka. Kelima sungai tersebut mengalir di 6 provinsi besar yakni: Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu hingga Sumatra Selatan.

Dari ke-5 sungai tersebut, yang menjadi sungai terpanjang di Sumatera adalah Sungai Batanghari, mencapai 800 Kilometer (Km), dengan lebar sungai bervariasi antara 300 – 500 meter, dan kedalaman sungai antara 6-7 meter

Berikut adalah daftar 5 sungai terpanjang di Sumatra:

1. Sungai Batanghari (800 km), Jambi dan Sumatra Barat
2. Sungai Musi (750 km), Sumatra Selatan dan Bengkulu
3. Sungai Indragiri (500 km), Riau dan Sumatra Barat
4. Sungai Barumun (440 km), Sumatra Utara
5. Sungai Kampar (413,5 km), Riau dan Sumatra Barat

Pada tulisan kali ini Kabapedia.com bakal mengululas profil, sejarah hingga keunikan ke-5 Sungai terpanjang di Sumatra.

1. Sungai Batanghari (800 Km)

Potret Sungai Batanghari dari udara. [Foto: Dok. Ist]
Berikut jejak sejarah Sungai Batanghari, merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatra. Banyak fakta unik tentang sungai ini, bahkan sejak abad ke-7 Masehi dikenal sebagai aliran deposit emas.

Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang keempat di Indonesia dan sungai terpanjang di Pulau Sumatra. Batanghari memiliki total panjang mencapai 800 Km serta memiliki luas total 4,537,881 hektare.

Sungai ini terbagi dalam enam sub DAS (Daerah Aliran Sungai) yaitu: Batanghari Hulu; Batang Tebo; Batang Tabir; Batang Sumai; Batang Merangin-Tembesi dan Batang Hilir dari semua potensi sumber daya air memiliki air yang cukup tinggi.

Sungai ini juga berperan sebagai jalan utama jaringan pengepul kecil di wilayah hulu. Di antaranya Kerinci sebagai penghasil beras, emas, dan hasil hutan. Kemudian lokasi yang kini disebut Situs Candi Padang Roco, di Jorong Sei Langsek, Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Sumatra Barat (Sumbar).

Fakta unik lainnya, Sungai Batanghari juga merupakan salah satu landmark Provinsi Jambi, yang tak hanya menjadi objek wisata, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Sungai Batanghari telah dikenal sejak abad ke-7 Masehi. Nama Batanghari sendiri tidak lepas dari sebutan Swarnadwipa, sebutan ini juga digunakan untuk menyebut pulau Sumatera atau dalam bahasa sansekerta yang berarti Pulau Emas.

Sungai Batanghari juga merekam jejak sejarah bagi peradaban yang pernah berkembang di sekitar aliran sungainya. Aliran Sungai Batanghari dahulu juga membawa banyak deposit emas. Hal ini menjadi alasan munculnya julukan Swarnadwipa bagi Pulau Sumatra yang dalam bahasa Sansekerta berarti Pulau Emas.

Batanghari juga memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat di sekitar provinsi Jambi dan Provinsi Sumbar. Di masa lampau, sebagian besar wilayah sungai Batanghari merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Melayu, dan sebagian kecil merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya.

Namun sangat disayangkan, Batanghari saat ini mengalami pencemaran yang berasal dari pertambangan emas ilegal, aktivitas galian C, pencemaran limbah perusahaan, hingga pestisida dari perkebunan.

Baca Juga: Profil 4 Danau Terindah dan Terbesar di Sumbar, Nomor 1 Punya Terowongan Menembus Bukit Barisan

Hal ini menyebabkan kondisi air Sungai Batanghari saat ini sudah tercemar. Menurut analisa Walhi Jambi, keadaan Sungai Batanghari saat ini cukup buruk. Gubernur Al Haris mengakui kondisi air Sungai Batanghari saat ini sudah diambang batas.

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.