Kehadiran 4 sungai ini tentunya memberikan banyak manfaat untuk warga kota, paling utama menjadikan tanah di kota itu menjadi wilayah yang subur. Namun seiring kondisi alam yang mengalami banyak kerusakan hingga pertambahan luas wilayah pemukiman tiap tahun, kondisi tersebut justru memberi dampak buruk terhadap sungai-sungai besar di Kota Padang, di antaranya kerap memicu banjir akibat luapan air sungai.
Berikut profil 4 sungai terpanjang dan terbesar di Kota Padang:
1. Batang Arau
Sungai Batang Arau adalah salah satu sungai terbesar di Kota Padang, Sumatra Barat, Indonesia. Sungai Batang Arau mempunyai panjang sungai ± 29,72 km.
Aliran sungai ini membagi kawasan di Kota Padang dengan bukit yang dikenal dengan nama Gunung Padang. Pada muara sungai ini juga terdapat sebuah pelabuhan yang bernama Pelabuhan Muara.
Sungai Batang Arau ini berhulu sampai pada kawasan Bukit Barisan. Di masa lalu, Pelabuhan Sungai Batang Arau pernah menjadi persinggahan kapal niaga untuk aktivitas ekspor impor komoditas pertanian dan perkebunan ke berbagai negara di dunia. Di era tahun 1980-an, air Sungai Batang Arau masih jernih dan menjadi salah satu sumber air bersih bagi sebagian masyarakat di Kota Padang.
Namun saat ini, kondisi Sungai Batang Arau tidak lagi seperti dulu. Deretan bangkai kapal dan sampah plastik yang mengapung di air yang tidak lagi jernih cukup mengganggu pemandangan mata di Sungai Batang Arau. Di beberapa titik di sepanjang alur Sungai Batang Arau itu ditumbuhi enceng gondok.
Sungai Batang Arau sebagai sungai terbesar di Kota Padang yang juga merupakan kawasan wisata masih memiliki daya tarik yang rendah. Salah satu penyebabnya adalah kualitas air yang belum baik sebagai akibat dari belum optimalnya pengelolaan sanitasi di kawasan tersebut baik sampah ataupun air limbah rumah tangga.
Kegiatan industri, rumah sakit, bengkel, limbah pasar merupakan sumber pencemar dari badan air Batang Arau. Walaupun industri membuang limbah cairnya telah sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan dan tidak bisa dilakukan penegakan hukum lingkungan, namun karena efek dari akumulasi polutan kualitas air Batang Arau menjadi turun.
Untuk menjaga sungai Batang Arau dari sampah, diperlukan berbagai upaya pengelolaan dari hulu hingga hilir agar sungai Batang Arau terjaga kualitasnya. DLH Padang telah berupaya dalam pencegahan dan penanganan sampah, khususnya di area sungai Batang Arau.
Baca juga: Profil 5 Sungai Terpanjang di Pulau Sumatra: Eksis Sejak Abad ke-7 hingga Terkait Sejumlah Kerajaan
Pencegahan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai berupa sosialisasi dan penempelan stiker di setiap rumah yang berada di sekitar sungai Batang Arau.
Ikuti Kabapedia.com di Google News