Banjir Kota Padang 13 Juli Terparah Sejak 2016, Dua Balita jadi Korban

oleh -356 Dilihat
Kondisi longsor di Kelurahan Bukit Gado-gado, Kecamatan Padang Selatan akibat hujan deras yang di Kota Padang. Akibat bencana ini dua warga kita yang berusia balita meninggal dunia tertimpa material. [Foto: Dok. Humas Kota Padang]

Padang, Kabapedia.com – Wali Kota (Wako) Padang, Hendri Septa mengungkapkan kalau bencana banjir yang menyingkap hampir seluruh daerah di kota itu pada Kamis (13/7/2023), merupakan bencana banjir terparah sejak 2026 silam.

“Banjir kali ini merupakan salah satu yang terparah, terakhir yang parah itu pada 2016 lalu. Untuk itu kita akan rapat membahas penetapan status tanggap darurat bencana banjir ini. Untuk saat ini cuaca di Kota Padang sudah membaik, dan banjirnya sudah mulai surut,” pungkas Wako Hendri, Sabtu (15/7/2023).

Wako menjelaskan, pihaknya segera melakukan rapat internal untuk mengambil kebijakan terkait status tanggap darurat bencana banjir di Kota Padang. Beberapa upaya yang telah dan akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang dalam penanganan banjir dan longsor di Kota Padang.

“Sedari kemarin, Jumat dini hari, kami Pemerintah Kota Padang melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) di beberapa OPD sudah bekerja keras melakukan upaya evakuasi warga yang terdampak banjir. Kami juga bekerjasama dengan TNI-Polri, aktivis kebencanaan dan stakeholder terkait lainnya untuk penanganan banjir ini,” ucap Wako.

Dia menambahkan, Pemko Padang juga telah memberikan bantuan sebanyak 1.650 pax makanan siap saji kepada para pengungsi dan masyarakat yang terdampak, serta bantuan berupa beras, mie instan, gula dan beberapa kebutuhan pokok lainnya. Pemerintah Kota Padang juga mendirikan dapur umum di beberapa lokasi terdampak banjir.

Diketahui, hujan deras sejak Kamis (13/7/2023) hingga Jumat (14/7/2023) pagi telah menyebabkan banjir terjadi di 11 titik di ibu kota Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) tersebut. Bencana yang ditimbulkan di antaranya ada pohon tumbang di 8 titik dengan jumlah pengungsi yang telah dievakuasi sebanyak 403 orang.

“Dari kejadian ini ratusan rumah terendam banjir, kemudian ada 7 rumah yang tertimpa longsor di Kecamatan Padang Selatan dengan kondisi rusak parah dan sedang, serta ada dua balita yang meninggal dunia akibat tertimbun longsor,” ucap Wako.

Sestama BNPB Tinjau Langsung Dampak Banjir

Wako Padang Hendri Septa bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi saat mendampingi Plt Sestama BNPB meninjau dua lokasi banjir di Kota Padang. [Foto: Dok. Humas Kota Padang]
Wali Kota Padang Hendri Septa menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan yang dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rustian di Kota Padang.

Diketahui, kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka meninjau sekaligus membantu penanganan pasca banjir dan longsor yang melanda hampir seluruh wilayah di Kota Padang beberapa hari lalu.

“Atas nama Pemerintah Kota Padang dan warga Kota Padang, kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Plt Sestama BNPB ke Kota Padang. Perhatian dari BNPB kali ini sangat berarti bagi Kota Padang yang baru saja dilanda banjir disertai longsor,” tutur Wako Hendri Septa usai mendampingi Plt Sestama BNPB meninjau dua lokasi banjir di Kota Padang,

Lokasi yang ditinjau yakni, kawasan Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan dan kawasan Maransi, perbatasan antara Kelurahan Air Pacah dan Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Sabtu (15/7/2023) sore.
Dalam kesempatan itu juga hadir Gubernur Sumbar Mahyeldi didampingi Kalaksa BPBD Sumbar Rudy Rinaldy dan unsur terkait lainnya.

Wako Hendri Septa menyampaikan, banjir yang merendam sejumlah titik di Kota Padang terjadi akibat curah hujan yang tinggi disertai naiknya air pasang laut.

“Akibat bencana ini dua warga kita yang berusia balita meninggal dunia tertimpa material longsor di Kelurahan Bukit Gado-gado, Kecamatan Padang Selatan,” imbuh Wali Kota Padang didampingi Plh Kalaksa BPBD Padang Yenni Yuliza saat itu.

Pasca kejadian hingga saat ini Wali Kota Padang menyebut, pihaknya sudah menyiapkan dapur umum di lokasi penampungan sementara dan juga menyalurkan bantuan yang dibutuhkan seperti makanan, tempat tinggal sementara dan lainnya.

Sementara itu, Plt Sestama BNPB Rustian mengatakan, sesuai tugas dan kewenangan BNPB memang selalu siap sedia membantu seluruh daerah di Indonesia yang dilanda bencana.

“Setelah menerima laporan atas telah terjadinya banjir dan longsor di beberapa daerah di Sumbar, maka hari ini kita langsung datang ke Kota Padang dan beberapa daerah di Sumbar,” ujar dia.

“Saya harap masyarakat selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi basah di saat musim hujan berlangsung,” katanya.

Ia menambahkan, tujuan kunjungannya kali ini juga untuk memastikan penetapan status tanggap darurat bencana di 7 daerah yang terdampak banjir dan longsor di Sumbar.

“Kita ingin memastikan penetapan status tanggap darurat, agar mekanismenya berjalan sesuai dengan aturan. Baik dari proses evakuasi warga, pencarian korban yang hilang dan penanganan pasca bencana. Alhamdulillah, sekarang cuaca kembali membaik. Kini tinggal penanganan lebih lanjut yang mesti dilakukan seperti rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan yang terdampak bencana banjir dan longsor tersebut,” tambahnya.

Selanjutnya Plt Sestama BNPB menyebutkan, BNPB dalam kesempatan ini juga akan memberikan bantuan dana operasional sekaligus melakukan penguatan secara teknis bagi daerah yang menetapkan status tanggap darurat bencana.

Baca juga: Banjir di 35 Titik Buat Kota Padang Terendam Air

“Kita akan memberikan bantuan penanganan dampak bencana berupa dana operasional sebesar Rp250 juta bagi Kota Padang dan daerah lainnya di Sumbar. Selain itu juga memberikan penguatan seperti bantuan perahu karet, makanan, peralatan tidur serta tenda pengungsian dan berbagai bantuan logistik lainnya,” tutupnya. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News