Pariaman, Kabapedia.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau, mendukung upaya peningkatan produktivitas kegiatan pertanian di Desa Kampung Apar Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar).
Pertamina Patra Niaga mewujudkan dukungan tersebut lewat Pelatihan Smart Farming Berbasis Digitalisasi Teknologi, dengan tema “Penerapan Inovasi Pertamina Checklist Refueller (PCR) dalam Pengembangan Teknologi Pertanian Terbarukan di Kampung Apar Inovation Center (KAIC)”.
“Pertamina Patra Niaga DPPU Minangkabau sangat mendukung kegiatan pengembangan pertanian yang menerapkan aspek Energi Baru Terbarukan (EBT). Kegiatan ini merupakan upaya peningkatan kapasitas (capacity building) dan pemberdayaan masyarakat (community empowerment) terhadap masyarakat yang ada di Desa Kampung Apar,” ujar Operation Head PT Pertamina Patra Niaga DPPU Minangkabau, I Komang Budhiarta, Selasa (29/8/2023).
Sebelumnya, Pelatihan Smart Farming Berbasis Digitalisasi Teknologi ini telah dilaksanakan pada 23-24 Agustus 2023. Kegiatan ini diikuti oleh kelompok petani dan pemuda Kampung Apar Innovation Center (KAIC).
“Smart Farming terintegrasi dengan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya berkapasitas 6,54 kWp. Ditambah pemakaian bahan media tanam dan pupuk organik yang meminimalisasi penggunaan bahan-bahan kimia. Dengan begitu, pertanian yang diterapkan bisa berkembang selaras dengan konsep pertanian hijau (green agriculture),” kata Komang.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Pariaman, Genius Umar membuka secara resmi Pelatihan Smart Farming Berbasis Digitalisasi Teknologi. Ia mengapresiasi Pertamina Patra Niaga DPPU Minangkabau dan sangat mendukung kegiatan tersebut.
“Melalui pelatihan smart farming ini masyarakat Desa Kampung Apar bisa memahami tentang bercocok tanam yang baik, tepat, berwawasan lingkungan dan dapat mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Mudah-mudahan dengan teknologi baru ini dan keterbatasan lahan yang kita miliki, petani dan masyarakat bisa meningkatkan produksi tani dari sebelumnya,” ucap Genius.
Ketua Kelompok KAIC, Rasmiwati mengatakan, bahwa kelompoknya memerlukan ilmu untuk memajukan pertanian dan hasil panen. Di samping itu, pihaknya telah mendapat bantuan berupa satu paket sistem digitalisasi teknologi berupa pemberian 50 sensor arus eddy masing-masing polybag dan barcoding dalam greenhouse yang terintalasikan dengan satu set controller elektronik dan satu paket cloud databased dan mobile application.
“Bantuan yang diberikan semoga dapat menjadi terobosan dalam pengembangan pertanian di Desa Kampung Apar yang memiliki keterbatasan dalam pengairan yang selama ini mengandalkan sawah tadah hujan. Kami sudah dua kali panen, semoga panen selanjutnya dapat berkembang lebih optimal dengan adanya pendampingan dari PT Pertamina Patra Niaga DPPU Minangkabau,” ungkap Rismawati.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria menambahkan, KAIC merupakan representasi Desa Energi Berdikari yang menerapkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dipadukan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) ini juga melibatkan kelompok masyarakat dalam mengolah sampah organik, tabungan sampah anorganik serta turunan berupa pembuatan berbagai macam produk ekonomi kreatif.
Baca juga: Pertamina Sanksi Penyalur Gas Bersubsidi Nakal di Pasaman
“Kami melakukan kegiatan pengembangan masyarakat di Desa Kampung Apar. Kegiatan ini merupakan salah satu program CSR Pertamina bidang pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan berkelanjutan dalam waktu empat tahun berturut-turut,” ucap Satria. [isr]
Ikuti Kabapedia.com di Google News