Padang, Kabapedia.com – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah tegas menjawab kekhawatiran banyak kalangan, perihal wacana penurunan status sejumlah bandara internasional di Indonesia menjadi bandara tipe domestik.
Diketahui, isu yang berkembang, rencana pemerintah pusat tersebut turut pula bakal mendera Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang terletak di provinsi itu. Mahyeldi meminta masyarakat mesti menyikapi dengan bijak rencana pemerintah terkait pembenahan status bandara tersebut.
Mahyeldi berpandangan, rencana tersebut bukan tidak berdasar. Apalagi selama ini banyak bandara yang menyandang status internasional di Tanah Air, tapi tidak memberangkatkan penerbangan ke luar negeri.
“Kita di Sumbar merespon baik kajian-kajian yang dilakukan pemerintah dalam rangka merapikan dan menata itu (bandara) semua,” ujar Gubernur dijumpai saat penyerahan bantuan sarana dan prasarana ekowisata kepada Kelompok Perhutanan Sosial, di Nagari Salibutan, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (16/2/2023).
Baca Juga: Tak Terima BIM Turun Kelas!! Ketua DPRD Ungkap Kerugian Besar Sumbar
Dia menjelaskan, soal seberapa pentingnya penerbangan di BIM, seperti diketahui, baik di Sumbar termasuk juga di provinsi lain, sekarang ini anggaran ke daerah itu makin berkurang dan kemudian, anggaran yang ada itu sudah ada alamatnya.
Sakin terbatasnya anggaran, bahkan Gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berucap kalau Dana Alokasi Umum (DAU) yang diberikan pusat ke daerah itu serasa Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Itu fakta. Artinya apa, kita di daerah tidak begitu leluasa, untuk mengelola dana yang ada, dalam rangka menjawab permasalahan-permasalahan kita. Itu boleh dikatakan dana itu adalah dana yang asli dari pendapatan daerah. Itu yang bisa kita kelola dan kita arahkan.