Pentahelix Pariwisata Padang: Perkenalkan Talempong Elektrik Sebagai Pengembangan Warisan Budaya Era 4.0

oleh -511 Dilihat
Pertemuan pentahelix pariwisata yang digelar di Gedung Youth Center Padang, Kota Padang pada Selasa (21/1/2025) kemarin. [Foto: Dok. Kabapedia.com]

Padang, Kabapedia.com – Alat musik tradisional khas Minangkabau talempong sekarang telah hadir dalam bentuk elektrik. Inovasi baru itu diperkenalkan dalam pertemuan pentahelix pariwisata di Gedung Youth Center Padang, Kota Padang pada Selasa (21/1/2025) kemarin.

Baca juga:

Dalam pertemuan yang dilaksanakan Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Padang itu menghadirkan praktisi, akademisi, seniman, budayawan dan stakeholder lainnya. Pada kesempatan itu peserta berkesempatan menyaksikan permainan dan mendengarkan alunan nada alat musik tersebut.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Padang, Rina Melati menyebut, terobosan baru itu merupakan bentuk kreatifitas pengembangan instrumen musik warisan budaya.

“Ini suatu terobosan di era 4.0 tanpa menghilangkan esensi dari talempong klasik yang sudah diwariskan turun temurun,” kata Rina yang didamping Kepala Bidang Ekonomi Kreatif.

Dia menambahkan, talempong elektrik akan segera diperkenalkan kepada masyarakat, terutama kepada siswa baik di pendidikan seni maupun umum.

“Untuk itu kita mengundang pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta beberapa institusi pendidikan,” ujarnya.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Dr. Syamdani menyebut kehadiran talempong elektrik akan diterima sebagai sebuah terobosan yang selaras dengan masanya. Meskipun demikian prinsip pelestarian warisan budaya perlu dipertimbangkan agar tidak menggeser nilai apresiasi terhadap instrumen klasik yang dipertahan selama ini.

“Tentunya kehadiran talempong elektrik sebagai sebuah inovasi pengembangan warisan budaya mestinya bisa diterima,” katanya.

Menurutnya, talempong elektrik lebih praktis dan mudah untuk dibawa sehingga cocok untuk sarana berlatih bagi anak sekolah. Disamping itu harga per unitnya lebih murah sehingga tidak terlalu membebani anggaran sekolah.

Sementara itu, Ioqo Alhamra Fikri, seniman talempong sekaligus akademisi yang memperkenalkan talempong elektrik menyebut inovasi itu pertama di Indonesia.

“Sebelumnya ada talempong digital, namun berbeda dengan talempong elektrik baik dalam bentuk maupun dari nuansa nada yang dihasilkannya,” katanya.

Baca juga:

Dikatakan, nada yang dihasilkan talempong elektrik tergantung pada peralatan pendukung lainnya seperti speaker dan “sound mixer”.

“Bagusnya presisi nada yang dihasilkan talempong elektrik tergantung peralatannya pendukung lainnya seperti sound mixer,” tandasnya. [DU]

 

Ikuti Google News dan berita Kabapedia Network di KabaPadang

No More Posts Available.

No more pages to load.