Mentan Minta Petani Tanam Padi Serentak Hadapi Kemarau Panjang

oleh -442 Dilihat
Mentan SYL saat mendampingi Presiden Joko Widodo pada panen raya padi di Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023). [Foto: BPMI Setpres/HO InfoPublik]

Jakarta, kabapedia.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengimbau agar para petani di Indonesia melakukan penanaman padi secara serentak. Imbauan ini dia serukan mengingat pada April 2023 sawah-sawah di Indonesia akan menghadapi musim kemarau, alias musim kering.

“Saya berharap panen yang lebih cepat ini kita maksimalkan serentak dilakukan, karena kita menghadapi cuaca kemarau panjang. Walaupun ternyata saat panen ini hujan masih ada sehingga anomali cuaca itu harus kita perhitungkan,” ujar Mentan SYL saat mendampingi Presiden Joko Widodo pada panen raya padi di Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).

Mentan SYL ingin masalah cuaca menjadi perhitungan matang untuk melakukan percepatan penanaman. Dia menyebutkan produksi padi di Kabupaten Ngawi terbilang tinggi jika dibanding dengan daerah lainnya yang hanya 6 ton per hektar. Padahal lahan di di sana bukan sawah irigasi karena hanya mengandalkan pompa air.

“Oleh karena itu, perintah Bapak Presiden untuk perbanyak dryer, power thrasher, bahkan karena harga gabah lebih tinggi menggunakan combine dibanding sabit, maka perbanyak combie dan kami siap sampai 1.000 unit menggunakan dana KUR. Bahkan penggilingan padi harus dibina dengan baik dan menggunakan KUR untuk meningkatkan kelasnya agar kualitas beras yang dihasilkan juga bagus,” ucapnya.

Sementara, sebelumnya Presiden Joko Widodo mengaku puas dengan rata-rata produktivitas gabah di Kabupaten Ngawi yang mencapai 10,5 ton per hektare. presiden berharap, sawah yang baru saja dipanen segera dilakukan percepatan penanaman.

Menurutnya, penanaman harus dilakukan mengingat pasokan air pada bulan ini dalam posisi melimpah.

“Saya mengajak kepada seluruh petani di tanah air karena ini airnya masih ada masih ada hujan agar setelah dipanen jangan diberi jeda. Langsung diolah lagi dan tanam lagi karena ini airnya masih ada,” kata Presiden.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga mengimbau agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga keseimbangan harga gabah disaat petani serentak menggelar panen raya nusantara. Langkah itu penting dilakukan agar Badan Urusan Logistik (Bulog) mampu menyerap gabah kering panen (GKP) secara jelas dan wajar.

Diketahui, produksi padi nasional 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen apabila dibandingkan produksi 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG.

Baca Juga: Waspada Bencana Kekeringan dan Karhutla, BMKG Prediksi 3 Wilayah Musim Kemarau Lebih Awal

Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektare, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektare atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektare. [*/Kpd]

 

Baca berita lainnya Kabapedia.com di Google News