Promosi pihak Indotruck saat itu pun terbilang berhasil, hingga banyak perusahaan atau bisnis lain yang ikut membeli dan menggunakan sasis Volvo B7R ini. Operator bus tersebut di antaranya adalah PO Purwo Widodo, Po Ismo, PO AO Transport, PO SAN, PO Kencana, PO Harapan Jaya, PO Dewi Sri, PO Budiman, PO Makmur dan mungkin masih banyak PO lagi.
Namun kabarnya sejauh ini operator yang paling banyak menggunakan sasis Volvo B7R adalah PO Dewi Sri yang kabarnya memboyong hingga 16 unit.
Sasis Volvo B7R saat itu terbilang menjadi yang paling superior di kelasnya. Karena secara spesifikasi sasis ini lebih unggul dari sasis lain di pasaran. Kelebihannya dimulai dari mesinnya yang sangat bertenaga.
Selain itu mesin ini juga sudah ramah lingkungan karena lolos standar emisi euro 3. Tenaga besar dari mesin kemudian disalurkan ke roda melalui transmisi manual 6 percepatan dari ZF yang terkenal halus dan nyaman juga perpindahan giginya. Teknologi lain pada saat ini adalah rem retarder yang sudah terintegrasi dengan gearbox. Sehingga bisa menghemat penggunaan dan tingkat keausan pada kampas rem bus ini.
Sistem pengereman pada sasis ini juga sudah menggunakan full disc brake yang sudah dilengkapi teknologi ABS atau antilock breaking system. Untuk di masanya tentu fitur-fitur ini terbilang sangat canggih dan masih jarang ada sasis bus lain yang turut menyematkannya. Jadi untuk urusan safety tidak perlu meragukan merek Volvo yang satu ini.
Sasis Volvo B7R ini sendiri memiliki dimensi panjang hingga 12,5 m, menggunakan rangka yang terbuat dari konstruksi baja kuat dan memiliki permukaan yang datar, guna memudahkan karoseri dalam pengerjaan body bus tersebut. Selain itu saus ini juga sudah dilengkapi fitur suspensi udara tipe web, yang dikontrol secara elektronik. Fitur yang terbilang mewah pada zaman itu dan terkenal menjadi suspensi bus terbaik dengan rasa bantingan yang sangat nyaman bahkan hingga sekarang.
