Kabapedia.com – Bayangkan sebuah negara kecil di Eropa Barat dengan populasi hanya sekitar 18 juta jiwa, tetapi memiliki pengaruh global yang luar biasa. Negara itu adalah Belanda, sebuah wilayah yang luasnya hanya sedikit lebih besar dari 1,5 kali Pulau Timor. Dengan sumber daya yang terbatas, bagaimana mungkin Belanda menjadi salah satu negara paling berpengaruh alias superpower di dunia?
Baca juga:
- Mengenal Kapal Jong Jawa, Teknologinya Ditakuti Penjajah Eropa!!
- Profil Bagus Kahfi, Jebolan Garuda Select yang Berkarir di Klub Eropa
Sebagai salah satu negara dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia, Belanda menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan wilayahnya. Meski wilayahnya jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara seperti India, kepadatan ini tidak menjadi hambatan, melainkan justru peluang. Dengan ekonomi yang tangguh, Belanda adalah raksasa tersembunyi: eksportir terbesar kelima di dunia, bahkan mengalahkan negara-negara besar seperti India, Inggris, dan Italia.
Lebih mencengangkan lagi, di sektor pertanian, Belanda adalah eksportir kedua terbesar di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat, meskipun luasnya 234 kali lebih kecil. Dari perspektif Produk Domestik Bruto (PDB), Belanda menempati peringkat ke-17 dunia—lebih besar dari Turki, yang populasinya 10 kali lipat lebih banyak. Pendapatan per kapita Belanda juga mencolok, mencapai $67.000, jauh melampaui Indonesia yang hanya sekitar $14.600.
Letak Geografis yang Strategis
Keunggulan Belanda tak lepas dari letak geografisnya yang strategis. Terletak di pusat jalur perdagangan Eropa, Belanda menjadi titik persinggahan utama bagi perdagangan antara Rusia, Skandinavia, Spanyol, dan Portugal. Sungai-sungai besar seperti Rhein, Meuse, dan Scheldt mengalir ke Laut Utara melalui Belanda, menciptakan akses langsung ke pedalaman Jerman, Swiss, dan Prancis.
Namun, posisi ini membawa risiko besar. Sekitar 20% wilayah Belanda berada di bawah permukaan laut, sementara hampir setengahnya hanya berada pada ketinggian kurang dari satu meter. Ancaman banjir besar menjadi tantangan geografis yang nyata. Tapi, sejak abad ke-14, Belanda telah mengembangkan teknologi canggih seperti kincir angin, kanal, dan tanggul untuk melindungi daratannya.
Keberhasilan besar tercapai pada 1986 dengan terciptanya provinsi Flevoland, hasil reklamasi tanah yang mengubah ancaman geografis menjadi lahan subur. Reklamasi ini juga menjadi awal revolusi pertanian di Belanda. Proyek ambisius seperti Delta Works tidak hanya melindungi dari banjir, tetapi juga menciptakan ratusan ribu hektar lahan baru untuk pertanian modern.
Revolusi di Sektor Pertanian
Sejarah kelam kelaparan pada masa pendudukan Nazi menjadi titik balik bagi Belanda untuk berinvestasi besar-besaran di bidang teknologi pertanian. Kini, mereka menggunakan rumah kaca modern dengan kontrol penuh atas suhu, cahaya, dan kelembapan, menghasilkan panen berlimpah dengan sumber daya minimal.
Petani Belanda juga memanfaatkan teknologi seperti drone, sensor tanah, dan kecerdasan buatan untuk mengelola lahan mereka. Bahkan, sistem pertanian vertikal diterapkan untuk memaksimalkan ruang di lahan yang terbatas. Hasilnya, Belanda menjadi eksportir utama produk-produk seperti tomat, kentang, dan bunga tulip, yang kini menjadi ikon global.
Tidak hanya itu, Belanda memimpin dalam industri benih, mendominasi sepertiga pasar global. Benih-benih inovatif dari negara ini banyak digunakan di Afrika dan Asia, membantu menciptakan solusi untuk ketahanan pangan dunia.
Pelabuhan Rotterdam: Tulang Punggung Logistik
Pelabuhan Rotterdam, meskipun bukan lagi yang terbesar di dunia, tetap menjadi yang tersibuk di Eropa. Dengan lokasi strategis dan koneksi ke lebih dari 100 kota besar di seluruh Eropa, pelabuhan ini menjadi pusat logistik global. Efisiensi tinggi dan infrastruktur modern memastikan barang-barang dari Belanda dapat mencapai pasar dunia dengan cepat, termasuk produk pertaniannya.
Pemimpin di Teknologi Tinggi
Di luar sektor pertanian, Belanda juga menjadi kekuatan besar di bidang teknologi tinggi, terutama semikonduktor. Perusahaan seperti ASML memimpin dalam teknologi litografi, fondasi utama bagi industri elektronik global. Dengan dukungan universitas-universitas terkemuka seperti Delft University of Technology, Belanda terus menghasilkan inovasi yang memperkuat posisinya di panggung dunia.
Baca juga:
- 10 Kota Terkaya di Pulau Sumatera 2024, Bukan Pekanbaru di Urutan 1
- Daftar 10 Kota Termiskin di Indonesia, Ada Wilayahmu?
Belanda membuktikan bahwa ukuran kecil bukanlah hambatan untuk menjadi besar. Dengan inovasi, teknologi, dan tekad, negara ini berhasil mengubah keterbatasan menjadi kekuatan, menjadikannya “superpower” tersembunyi yang patut dikagumi. [isr]
Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network