Memotret Berkah Positif Buru Alek Wisata Ranah Minang di Agam

oleh -553 Dilihat
Jajaran pengurus Porbbi Sumbar, Agam dan Koto Kaciak foto bersama saat kegiatan Buru Alek Wisata Ranah Minang yang digelar di Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Minggu (14/5/2023). [Foto: Dok. Kabapedia.com]

Agam, Kabapedia.com – Event Buru Alek atau buru babi sudah menjadi tradisi para penghobi olahraga buru babi, yang tergabung dalam organisasi Perkumpulan Olahraga Buru Babi (Porbbi) di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Tiap tahun, organisasi yang tersebar di tiap kabupaten/kota di Sumbar ini menggelar event Buru Alek, seperti Buru Alek Wisata Ranah Minang yang digelar di Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Minggu (14/5/2023).

“Alek kali ini kita laksanakan secara besar-besaran,” beber Makmeh Neflison, salah satu Tuo Buru Porbbi Sumbar dijumpai Kabapedia.com di lokasi Buru Alek Wisata Ranah Minang.

Terpantau di lokasi, ribuan peserta turut meriahkan kegiatan kali ini. Mereka yang datang tidak hanya dari Sumbar dan sejumlah provinsi lain di Pulau Sumatra seperti Riau, Jambi saja, bahkan ada juga tim dari Jakarta hingga Jawa Barat, yang datang berombongan. Jumlahnya mencapai ratusan orang.

Buru Alek Wisata Ranah Minang yang digelar di Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Minggu (14/5/2023). [Foto: Dok. Kabapedia.com]
Makmeh menjelaskan, budaya baburu atau berburu di Minangkabau sudah menjadi kearifan lokal dan budaya gotong royong, sekaligus hobi di masyarakat. Terlebih lagi jumlah anggota komunitas baburu makin tahun semakin meningkat. Hal inilah yang mendorong ramainya event di tiap daerah dan ini diadakan hampir tiap tahun.

“Tujuan dilaksanakannya kegiatan Alek ini adalah untuk memperkokoh titian jembatan silaturahmi, baik sesama pebaru dan juga masyarakat,” jelas dia.

Dampak Ekonomi, Perputaran Uang Miliaran Rupiah

Masih di lokasi Buru Alek Wisata Ranah Minang, Kabid Hukum Porbbi Sumbar, Jayat SH menambahkan, selain menjadi hobi, kegiatan Buru Alek sangat memberi dampak positif secara ekonomi kepada masyarakat di lokasi kegiatan.

“Tapian-tapian baburu secara rutin melaksanakan Buru Alek. Nah dalam pelaksanaannya kita membantu meningkatkan ekonomi kerakyatan di sekitar lokasi Alek ataupun di kabupaten/kota tempat pelaksanaan,” beber Jayat.

Dia mengasumsikan, jika satu event saja dihadiri seribu peserta, jika minimal tiap peserta menghabiskan uang Rp200 ribu saat kegiatan, maka sudah menyumbang perputaran uang di masyarakat senilai RP200 juta.

Menurut Jayat, jumlah peserta kadang bisa diluar target, bahkan bisa mencapai 5.000 peserta, sehingga tidak tertutup kemungkinan uang berputar mencapai Rp1 miliar di tiap kegiatan Buru Alek.

Dorong hadirkan Stand UMKM Terkoordinir

Kabid Hukum Porbbi Sumbar, Jayat SH berharap, ke depan kegiatan Buru Alek di seluruh Sumbar dapat disinergikan dengan pemerintahan nagari, terutama untuk menghadirkan stand-stand Unit Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di lokasi pelaksanaan.

“Saat ini memang banyak masyarakat yang ketiban rezeki dari berjualan, namun
kan masih belum terkoordinir. Nah kita berharap bagaimana UMKM benar-benar kita wadahi dengan tempat yang kondusif.

Jayat menyarankan agar produk-produk unggulan atau yang menjadi ciri khas di masing-masing Nagari tempat pelaksanaan Buru Alek dapat ditonjolkan.

“Jika hal ini bisa diwujudkan, tentunya ribuan peserta yang hadir bakal terpikat membeli dan membawa pulang oleh-oleh atau produk khas seperti souvenir untuk mereka bawa pulang,” tutup Jayat.

1.000 Batang Pohon Ditanam

Ketua Harian Porbbi Sumbar Niko Adrian menyerahkan bibit pohon yang bakal ditanam di sekitar perbukitan di Nagari Koto Kaciak, Agam. [Foto: Dok. Kabapedia.com]
Ketua Harian Porbbi Sumbar Niko Adrian mengungkapkan, pada kegiatan Buru Alek Wisata Ranah Minang di Kabupaten Agam, Minggu (14/5/2023), ikut dilakukan aksi sosial peduli lingkungan penanaman 1.000 batang pohon.

Ribuan pohon ini terdiri dari berbagai jenis, mulai dari pohon pelindung hingga pohon produktif yang dapat dipanen dan bernilai ekonomis.

Niko sangat mengapresiasi kolaborasi kegiatan yang digagas oleh Porbbi Kabupaten Agam bersama Porbbi Koto Kaciak kali ini. Menurut dia, aksi penanaman pohon sangat memberi dampak positif untuk lingkungan dan masyarakat pada jangka panjang.

“Kita berharap aksi kolaborasi yang seperti ini dapat dilakukan pada tiap kegiatan Buru Alek di Sumbar. Ide yang seperti ini patut dicontoh,” puji Niko.

Baca Juga: Peserta Buru Alek Wisata Ranah Minang Sudah Padati Kaciak Agam, Disuguhkan Indahnya Danau Maninjau

Dalam 3 hingga 5 tahun kedepan akan ada 1.000 pohon baru yang bakal tinggi menjulang di selingkaran Nagari Koto Kaciak. Tumbuhnya pohon-pohon baru tersebut tentunya ikut melestarikan ekosistem fauna yang ada di sekitarnya. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News