Jembatan Ikonik Tol Solo – Ngawi Ini Strukturnya Mirip Jembatan Erasmus Bridge di Belanda

oleh -874 Dilihat
Jembatan Klodran yang menjadi ikon perjalanan selama berkendara di Jalan Tol Solo - Ngawi. [Foto: PUPR]

Jakarta, Kabapedia.com – Jembatan Klodran yang menjadi ikon perjalanan selama berkendara di Jalan Tol Solo – Ngawi, merupakan jembatan simpang susun yang dibuat dengan struktur menggunakan cable stayed yang memenuhi unsur estetika, dan juga kualitas strukturnya.

Jembatan Klodran ini tak kalah dibanding struktur serupa yang juga ada di Kota Rotterdam, Belanda, yakni Erasmus Bridge sobat.

Struktur Jembatan Klodran menggunakan cable stayed ini terdiri dari satu atau beberapa kolom dengan kabel yang mendukung dek jembatan yang juga digunakan pada beberapa jembatan lain di Indonesia seperti, Jembatan Batam-Tonton/Barelang I/Tengku Fisabilillah, Kepulauan Riau, Jembatan Suramadu, Jawa Timur, Jembatan Merah Putih Maluku, Jembatan Soekarno, Sulawesi Utara.

Kemudian Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur, Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Jembatan Sei Alalak, Kalimantan Selatan, Jembatan Palibaja, Sukabumi, Jembatan Musi IV, Sumatera Selatan, serta beberapa jembatan lainnya yang dibangun menggunakan struktur cable stayed.

Sebagai informasi Jalan Tol Solo – Ngawi yang merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Transjawa menghubungkan 2 provinsi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur, mempunyai total keseluruhan panjang 90,43 Km yang terdiri dari tiga Segmen, yaitu Segmen Junction Kartasura – Karanganyar sepanjang 20,9 Km (konstruksi oleh Pemerintah).

Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Jembatan Batam – Bintan

Selanjutnya Segmen Karanganyar – Simpang Susun Sragen sepanjang 14,3 Km (konstruksi oleh BUJT) dan Segmen Simpang Susun Sragen – Simpang Susun Ngawi sepanjang 54,9 Km (konstruksi oleh BUJT).

Jalan Tol ini juga memangkas waktu tempuh perjalanan lebih cepat menjadi waktu 1 hingga 1,5 jam dari yang semula 2-3 jam dengan menggunakan jalur yang ada dari Solo hingga Ngawi. Selain meningkatkan aksesibilitas wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jalan Tol ini juga menggerakkan roda perekonomian di sekitar jalan tol, memperlancar distribusi barang dan jasa, serta mendorong sektor pariwisata di wilayah Solo. [*/isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News