Padang,Kabapedia.com – Stadion Haji Agus Salim Kota Padang, Sumatera Barat diperiksa tim asesmen dari Mabes Polri dari segi sistem pengamanan pertandingan sesuai Peraturan Kapolri Nomor 10 tahun 2022.
Dalam penilaian risiko ini ada enam elemen yang menjadi bahan penilaian yaitu aspek infrastruktur, kesehatan, risiko kompetisi, keamanan pada sistem manajemen pengamanan, keselamatan, hingga informasi.
Tim Asesmen Mabes Polri Kombes Pol Zuhdi mengatakan Stadion H. Agus Salim mendapatkan nilai 68,81 poin dan dinyatakan baik dan layak untuk menggelar pertandingan namun dengan beberapa catatan terkait infrastuktur stadion yang harus ditingkatkan.
Menurut dia yang meningkatkan penilaian dari Stadion H. Agus Salim adalah sistem pendukung dari stadion yaitu pelaksanaan di lapangan dan dokumen pendukung lainnya yang lengkap.
“Dari hasil penilaian kita, untuk menggelar pertandingan Stadion H. Agus Salim bisa karena ini juga sudah berlangsung dari sebelum-sebelumnya, hanya saja infrastuktur yang tidak memadai dan harus ditingkatkan untuk menuju profesional,” ujar dia.
Ia mencontohkan toilet yang tidak ada, fasilitas lain yang sudah tidak layak. Untuk pengelolaan dari pihak panpel dan dokumen di Stadion Haji Agus Salim.
“Kita sangat apresiasi panitia pelaksana yang sudah profesional dan bekerja dengan bagus karena sudah terbiasa dengan kegiatan ini. Kelengkapan dari dokumen-dokumen pendukung untuk assessement ini juga ada seperti lay out, Renpam dan dokumen penunjang lain,” jelasnya.
Zuhdi menambahkanadanya Risk Assessement ini bisa menjadi acuan pihak terkait untuk menyampaikan kepada pemangku pengambil keputusan untuk segera memperbaiki ini.
“Kita mengharapkan pemilik aset dan pengelola agar bisa meningkatkan dan memperbaiki fasilitas ini. Tentunya nanti sebagai pemilik aset pemerintah daerah bisa mengganggarkan itu. Kita tahu tentunya ini butuh pembiayaan, untuk itu, mungkin nantinya ada solusi seperti bekerja sama dengan berbagai pihak, baik PU ataupun pihak ketiga,” pungkasnya.
CEO Semen Padang FC, Win Bernadino mengatakan Risk Assessement ini bukan untuk mencari siapa yang benar atau yang salah namun agar tempat penyelenggara pertandingan bisa berjalan baik, nyaman dan sistem pengelolaan berjalan dengan semakin baik juga.
“Alhamdulillah secara pengelolaan penyelenggaraan kita bernilai baik dengan hasil itu juga menjadi penunjang dan penambah penilaian stadion. Namun, sesuai rekomendasi dari tim Assessement mabes Polri untuk kondisi infrastuktur memang banyak yang harus diperbaiki. Kita berharap dengan adanya stakeholder yang ada kekurangan-kekurangan ini bisa dilengkapi,” ucapnya.
Ia mengaku belum cukup puas dan ini akan menjadi PR untuk kedepannya diselesaikan. Untuk itu, Win Bernadino berharap kedepannya pihak terkait bisa mengakomodir Semen Padang FC untuk menjadi pengelola stadion.
“Dari segi penilaian dari tentunya dengan angka 68.81 persen kita belum puas. Tapi ini adalah potret hasil dari penilaian tim indenpendent. Kita berharap tentunya nilai itu lebih, namun dengan banyaknya keterbatasan inilah nilai yang harus kita terima,” sebutnya.
“Untuk pengelolaan kita juga sudah memasukkan surat kepada Gubernur Sumbar sebagai pemilik aset. Harapan kita tentunya stadion H. Agus Salim dapat kita kelola, tidak hanya stadion tapi juga kawasan stadion dalam jangka waktu menengah agar kita bisa berbuat lebih untuk stadion kebanggaan kita,”tandasnya.
Sedangkan Dispora Sumbar yang diwakili oleh Kabid Pembudayaan Olahraga, Rasydi Sumetry mengatakan saat ini memang anggaran menjadi kendala untuk merenovasi stadion H. Agus Salim. Meskipun demikian, hasil Risk Assessement ini akan disampaikan ke pimpinanya termasuk nantinya kemungkinan untuk bekerjasama dengan pihak ketiga.
“Kita akui memang keterbatasan kita adalah anggaran. Jangankan untuk melakukan perbaikan fasilitas stadion, untuk kegiatan kita saja kita masih mengalami keterbatasan. Apalagi ada event-event yang akan digelar nantinya, baik Porprov ataupun Pra PON,” sebutnya
” Rekomendasi yang ada dari tim Risk Assessment ini juga. Apalagi nanti kawasan stadion ini akan kita revitalisasi dengan PUPR, termasuk yang akan kita kaji kerjasama dengan pihak ketiga yang kita lihat lebih memungkinkan. Apakah nanti itu kerja sama pengelolaan aset saja atau pembangunan aset. Kalau pengelolaan aset itu sudah pernah dilakukan. Bisa jadi kerjasama 25 tahun atau 35 tahun yang penting aset kita ini terkelola dengan baik dan terpakai seperti yang sudah dilakukan oleh kawan-kawan Kabau Sirah dalam penyelenggaraan Liga 2 yang kita harapkan bisa lolos ke Liga 1,”kata dia berharap [R9/Kpd]
Simak berita Kabapedia.com di Google News