Heboh Pindah Trase Tol Padang-Pekanbaru, Anggaran Capai Rp60 Triliun

oleh -2 Dilihat
Gerbang ruas Jalan Tol Padang-Sicincin yang menjadi bagian dari Jalan Tol Padang-Pekanbaru. Jalan tol yang pertama di Sumbar baru saja diuji-coba operasinya pada Minggu (15/12/2024) lalu. [Foto: Dok. Ist]

Padang, Kabapedia.com – Heboh soal kabar pindah trase tol Padang-Pekanbaru membuat pihak PT Hutama Karya buka suara terkait hal ini. Dalam penjelasannya PT Hutama Karya Infrastruktur menyatakan masih membutuhkan sejumlah kajian terkait kemungkinan perubahan trase Tol Padang-Pekanbaru, tepatnya pada Seksi Sicincin-Bukittinggi. Menurut mereka, kajian ini dilakukan untuk memastikan efisiensi dan dampak sosial proyek strategis nasional tersebut.

PILIHAN REDAKSI:

“Kami masih dalam tahap desain, sehingga memerlukan kajian lebih lanjut. Belum bisa diputuskan apakah trase akan mengikuti rencana awal atau mengalami perubahan,” ujar Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro, saat meninjau pengerjaan Jalan Sitinjau Lauik di Padang, Sumatera Barat, Jumat (17/1/2025) lalu.

Dilansir Kabapedia.com, Ia menambahkan, apabila hasil kajian menunjukkan perlunya perubahan, trase yang semula direncanakan dari Sicincin-Bukittinggi dapat dialihkan ke Kabupaten Tanah Datar. Hal ini mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kelayakan lahan, biaya, serta masukan masyarakat yang lahannya terdampak pembangunan.

Ketika ditanya apakah perubahan trase ini akan memangkas jarak dan biaya, Koentjoro menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil kajian lapangan. “Proses kajian ini diperkirakan memakan waktu enam bulan hingga satu tahun,” tambahnya.

Saat ini, Hutama Karya belum melakukan pembebasan lahan untuk trase Sicincin-Bukittinggi karena masih menunggu penetapan lokasi dan finalisasi trase.

Anggaran Rp60 Triliun Diusulkan Melalui PMN 2026

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menyebutkan bahwa kelanjutan pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Seksi Sicincin-Bukittinggi membutuhkan anggaran sekitar Rp60 triliun. Dana tersebut rencananya akan diajukan Hutama Karya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian BUMN melalui mekanisme penyertaan modal negara (PMN) tahun 2026.

“Jika usulan PMN ini disetujui, Hutama Karya baru dapat melanjutkan pembangunan trase Sicincin-Bukittinggi pada akhir 2026,” ujar Andre.

Ia menjelaskan, dari total anggaran tersebut, Rp20 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan terowongan yang dikerjakan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA), sementara sisanya akan digunakan untuk pengerjaan jalan tol.

PILIHAN REDAKSI:

Proyek Tol Padang-Pekanbaru yang merupakan bagian dari jaringan Trans Sumatera ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. [isr]

 

Ikuti Google News dan berita Kabapedia Network di KabaPadang

No More Posts Available.

No more pages to load.