Fakta Menarik Pulau Sumatera, dari Pulau Emas hingga Rawan Bencana

oleh -1370 Dilihat
Peta Pulau Sumatera. [Foto: Dok. google maps]

Padang, Kabapedia.com – Pulau Sumatera atau kerap juga disebut Sumatra, merupakan pulau besar yang letaknya di ujung Barat Indonesia, dan merupakan pulau terbesar kedua di Indonesia setelah Pulau Kalimantan.

Selain pulau terbesar kedua di Indonesia, Sumatra juga merupakan pulau terbesar keenam di dunia, dengan luas sekitar 473.481 km2.

Saat ini wilayah Sumatera dibagi menjadi 10 provinsi, yakni Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung dan Kepulauan Bangka Belitung.

Sejarah Pulau Sumatera

Menurut sejarahnya, nama Sumatera berawal dari keberadaan kerajaan samudra yang terletak di pesisir Timur Aceh, yang diawali kedatangan seorang petualang asal Maroko, yaitu Ibnu Batutah pada tahun 1345.

Untuk diketahui, Ibnu Batutah adalah seorang petualang muslim yang paling terkenal. Bahkan dialah tokoh utama dalam dunia traveling pada abad ke-8 Hijriyah atau abad ke 14 Masehi.

Ibnu Batutah bercerita dalam kitabnya bercerita, dalam pengembaraan ke Timur dia melafalkan kata samudera menjadi Samatera dan kemudian menjadi Sumatera. Lalu selanjutnya Sumatera tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan Portugis.

Seorang musafir dari Cina, yang bernama Ising yang bertahun-tahun menetap di Kerajaan Sriwijaya – saat ini daerah Palembang – pada abad ke VII menyebut Sumatera dengan nama Cinco yang berarti negeri emas.

Nama asli Sumatera, sebagaimana terdapat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat adalah pulau emas. Istilah tersebut disebut oleh cerita rakyat Minangkabau yang disebut pulau ameh atau pulau emas, yang tertuang dalam cerita cindua mato.

Dalam salah satu naskah Yunani kuno mengungkapkan bahwa Pulau Sumatera dijuluki dengan nama ‘these nesos’ yang artinya pulau emas. Sejak zaman purba para pedagang
dari daerah sekitar Laut Tengah, sudah mendatangi Nusantara, terutama Sumatera.

Di samping mencari emas, mereka juga mencari kemenyan dan kapur barus, yang saat itu hanya ada di Sumatera. Sebaliknya para pedagang Nusantara pun sudah menjajakan mereka sampai ke Asia Barat Afrika Timur.

Lima Fakta Pulau Sumatera

1. Pulau Rawan Bencana

Lempeng tektonik. Ilustrasi [Foto: Dok. antigempa]

Sumatera kerap juga disebut sebagai pulau rawan bencana. Dari berbagai sumber menyebutkan Pulau Sumatera berada di zona tepian, atau tumbukan lempeng indo-australia dan eurasia. Kondisi ini menyebabkan Sumatera sebagai pulau yang rawan bencana gempa dan tsunami jika kedua lempeng tektonik ini terjadi tumbukan.

Data geokimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2013 lalu, dikatakan Pulau Sumatera itu awalnya bukan berupa satu pulau yang menyatu. Melainkan tiga bagian yang terpisah.

Begitupun yang dipaparkan British Geological Survey pada tahun 1984. Satu bagian di Timur yang menjadi lempeng eurasia, bagian barat busur Kepulauan Woyla dan satu lagi wilayah antar lempeng.

Diperkirakan penyatuan daratan menjadi Pulau Sumatera baru terjadi pada zaman miosen sekitar 25 juta tahun yang lampau.

2. Titik Tertinggi Gunung Kerinci

Gunung Kerinci. [Foto: Dok. orami]
Gunung Kerinci adalah puncak tertinggi di Pulau Sumatera yang merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Rekor lain yang dipegang gunung yang berada di wilayah Provinsi Jambi ini juga merupakan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua.

Gunung ini terletak di provinsi Jambi, berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat di Pegunungan Bukit Barisan dekat pantai Barat dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Kota Padang. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat Harimau Sumatera dan Badak Sumatera.

Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 m di atas permukaan laut. Jika cuaca cerah, dari puncak sini pengunjung dapat melihat di kejauhan pemandangan indah Kota Jambi, Padang, Bengkulu, bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas.

Gunung Kerinci memiliki kawah yang luas, 400 kali 120 meter, dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah Timur terdapat Danau Bento, yang merupakan rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Lalu juga di belakangnya terdapat Gunung Tujuh yang memiliki kawah yang sangat indah, yang hampir tidak pernah tersentuh manusia.

3. Suku-suku Besar di Sumatera

Penganten suku Minangkabau. [Foto: Dok. Wikipedia]
Sumatera mempunyai suku yang cukup beragam. Secara umum Sumatera didiami suku melayu, yang terbagi ke dalam beberapa suku yang tersebar di sepanjang daratan Sumatera.

Suku-suku besar ialah Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, Basemah, Rejang, Ogan, Komering dan Lampung. Di wilayah pesisir Timur dan berapa kota-kota besar seperti Medan, batam, Palembang Pekanbaru dan Bandar Lampung banyak bermukim etnis Tionghoa.

4. Penduduk Mayoritas Islam dan Melebihi Kanada 

Sumatera sebagai pulau terbesar kedua di Indonesia setelah Pulau Kalimantan ditempati oleh penduduk yang jumlahnya cukup besar, bahkan melebihi pendudukan di negara Kanada.

Sesuai data terakhir, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri mencatat, jumlah penduduk di Pulau Sumatera sebanyak 59,77 juta jiwa pada Juni 2022.

Dari jumlah tersebut, penduduk yang beragama Islam sebanyak 52,15 juta jiwa. Jumlah tersebut porsinya mencapai 87,25% dari total penduduk Sumatra yang

Jumlah penduduk di Pulau Sumatera sebanyak 59,77 juta jiwa, berarti mengalahkan jumlah penduduk negara Afrika Selatan, Arab Saudi dan juga negara terluas kedua di dunia, yakni Kanada.

5. Terdapat Bunga Raflesia

Bunga Raflesia  Arnoldi. [Foto: Dok. indonesia-tourism]
Bunga Raflesia salah satu bunga raksasa langka yang ditemukan di Bengkulu pada tahun 1818 oleh Stamford Raffles. Memang banyak bunga Raflesia juga ditemukan di daerah Asia Tenggara lain, namun yang terbesar adalah jenis Raflesia Arnoldi yang berasal dari daerah Bengkulu.

Baca Juga: Armada Baru PO Bus Tertua di Sumatra Kembalikan Kenangan Masa Lampau!! 

Itulah 5 fakta menarik seputar Pulau Sumatera. Bagaimana menurut kamu? Silahklan tinggalkan komentar di media sosial Kabapedia.com pada link berita ini. [isr]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.