Delhi menghadapi tantangan besar dalam mengelola infrastruktur dan fasilitas umum karena tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sekitar 22.774 jiwa per km². Sekitar 49% penduduknya tinggal di daerah kumuh dan pemukiman ilegal tanpa fasilitas umum yang memadai. Meski demikian, Delhi tetap menjadi pusat ekonomi yang vital di India, dengan ekonomi yang beragam mencakup sektor IT, manufaktur, perdagangan, dan jasa. Sementara pasar-pasar tradisional seperti Chandni Chowk tetap menjadi pusat perdagangan utama, kawasan baru seperti Gurgaon dan Noida berkembang menjadi pusat teknologi dan bisnis modern.
Namun, perkembangan pesat ini juga membawa sejumlah tantangan besar, termasuk masalah polusi udara yang ekstrem, kekurangan air, dan kemacetan lalu lintas yang kronis. Menurut data WHO tahun 2022, Delhi menempati peringkat keempat sebagai kota paling tercemar di dunia. Polusi udara di Delhi telah menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk penyakit pernapasan, penyakit jantung, dan kanker paru-paru.
Baca juga:
- Jangan Sepekan Megathrust! Mengenang Dahsyatnya Tsunami Aceh 2004 Setara 1.500 Bom Atom
- Inilah 5 Jembatan Terpanjang dan Termegah di Sumatra
Pemerintah India dan pemerintah Delhi saat ini sedang berupaya mengatasi masalah ini melalui berbagai inisiatif, seperti pembangunan infrastruktur hijau, perbaikan sistem transportasi, dan kampanye pengurangan polusi. [isr]
Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network