BI Rate Meningkat, Bagaimana Dampaknya pada Sektor Perbankan?

oleh -287 Dilihat
Grafik BI Rate atau suku bunga, dari tahun ke tahun. [Foto: Dok. Ist]

Jakarta, Kabapedia.com – Pada hari Rabu, 24 April 2024, Bank Indonesia (BI) mengumumkan peningkatan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25%. Suku bunga deposit facility naik menjadi 5,50% dan lending facility menjadi 7%. Keputusan ini memiliki dampak signifikan pada sektor perbankan, baik positif maupun negatif.

Baca juga:

Dampak Positif:

Kenaikan suku bunga membuat simpanan tabungan dan deposito menjadi lebih menarik, dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Hal ini mendorong masyarakat untuk memilih investasi konservatif seperti deposito. Akibatnya, simpanan tabungan dan deposito masyarakat meningkat, yang berdampak positif pada dana pihak ketiga (DPK) perbankan dan meningkatkan Net Interest Margin (NIM) perbankan.

Dampak Negatif:

Namun, sektor perbankan juga merasakan dampak negatif dari kenaikan suku bunga. Bunga pinjaman ikut naik, yang berpotensi menurunkan daya pinjam masyarakat dan risiko penurunan pertumbuhan kredit perbankan. Selain itu, kenaikan suku bunga biasanya diikuti oleh kenaikan harga barang-barang kebutuhan, yang bisa menyulitkan debitur untuk membayar dan berpotensi meningkatkan kredit macet.

Ketahanan Sektor Perbankan:

Meski demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa sektor perbankan dan korporasi tetap kuat dalam menghadapi tekanan ini. Menurutnya, perbankan di Indonesia didukung oleh permodalan kuat dan likuiditas yang memadai. Rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) per Februari 2024 adalah 27,73%, jauh di atas batas minimum.

Kinerja Bank-Bank Besar:

Dua bank besar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), telah merilis hasil kinerja keuangannya per kuartal I 2024. BBCA mencatat laba bersih konsolidasi senilai Rp 12,9 triliun, naik 11,7% secara tahunan (yoy), sementara BRI mencatat laba bersih periode berjalan Rp15,98 triliun, tumbuh 2,69% secara tahunan (yoy).

Baca juga:

Jadi meski BI Rate meningkat, sektor perbankan di Indonesia tetap tangguh dan mampu menghadapi berbagai tekanan. Dengan dukungan permodalan kuat dan likuiditas yang memadai, bank-bank besar di Indonesia terus mencatat pertumbuhan positif. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News