Ikan Kerapu Sumbar Primadona Pasar Ekspor Malaysia hingga Hongkong

oleh -682 Dilihat
Wagub Sumbar Audy Joinaldy bersama jajaran saat panen raya pada Keramba Jaring Apung (KJA) Sungai Nyalo. [Foto: Ist]

Padang, Kabapedia.com – Ikan Kerapu hasil budidaya asal Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menjadi primadona pasar ekspor ke sejumlah negara. Pasar utamanya adalah negara Malaysia dan Hongkong.

Daerah penghasil Ikan Kerapu ternama Sumbar salah satunya adalah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Budidaya Ikan Kerapu di kabupaten ini menjadi daya dorong ekonomi bagi para nelayan. Salah satunya nelayan di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pessel.

Hal ini dibuktikan dengan panen raya pada Keramba Jaring Apung (KJA) Sungai Nyalo, yang dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar Reti Wafda, Danlantamal II Padang Laksamana Pertama TNI Benny Febri, dan jajaran terkait lainnya, Rabu (12/4/2023).

Kualitas Ikan Kerapu hidup dari KJA Sungai Nyalo ini telah dilirik oleh negara Malaysia, pada panen raya sebelumnya di awal tahun 2023 lalu. Pada periode ini nelayan KJA sukses mengekspor 1,5 ton ikan ke negeri jiran.

Berawal keberhasilan itu, di bawah binaan Lantamal II Padang, Bank Indonesia dan Bank Mandiri, KJA Sungai Nyalo terus meningkatkan produksi dan kualitas dari budidaya Ikan Kerapu, hingga mampu memenuhi permintaan ekspor Ikan Kerapu hidup dari Malaysia dan juga Hongkong.

“Terbukti hari ini dari KJA Sungai Nyalo Tarusan, Kita mengekspor kurang lebih 15 ton ikan kerapu hidup ke hongkong, yang bernilai sekitar Rp2 miliar,” ucap Audy Joinaldy dilansir Kabapedia.com dari lama Sumbarprov.

Menurut Audy, potensi pasar ekspor Ikan Kerapu sendiri masih amat sangat luas. Ekspor KJA Sungai Nyalo Tarusan ini, diharapkan menjadi awal dalam pemenuhan permintaan Ikan Kerapu hidup dari berbagai negara lainnya. Audy mengingatkan agar nelayan bersiap memenuhi peningkatan permintaan ekspor.

“Sebenarnya permintaan ekspor ini masih cukup tinggi, diharapkan dalam 6 bulan kedepan akan ada lagi permintaan. Untuk mendukung hal ini, kami dari pemerintah dan lantamal II akan bekerja sama dengan private sector untuk menyiapkan bantuan benih ikan kerapu pada kelompok binaan,” ujar Audy.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Barat Reti Wafda mengatakan, panen Ikan Kerapu sempat tertunda selama 2 tahun dikarenakan Pandemi Covid-19 di Hongkong. Ditambah lagi pengiriman ekspor ikan kerapu yang membutuhkan kapal khusus.

Baca Juga: Gubernur Mahyeldi Pastikan Abrasi Pantai Sago Segera Ditangani

“Untuk ekspor ikan kerapu itu memang membutuhkan kapal khusus yang menjadi kendala bagi kita, Alhamdulilah sekarang hongkong sudah bebas covid 19 dan ekspor sudah bisa kita lakukan kembali,” tutup Dia. [*/Kpd]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.