Padang, Kabapedia.com – LDII Sumatra Barat terlibat dalam pengamatan hilal Idul Adha 1445 Hijriah yang digelar Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat dalam menentukan awal bulan Zulhijjah dan penetapan Idul Adha tahun ini.
Plt Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat, H. Edison, menekankan pentingnya kerjasama antara Kementerian Agama dan berbagai organisasi Islam dalam proses ini.
Dalam kegiatan rukyatul hilal yang diadakan pada Jumat 7/6, terdapat empat teropong yang digunakan untuk pengamatan hilal di Gedung Kebudayaan Sumatera Barat. Teropong tersebut milik Kanwil Kemenag, BMKG Padang Panjang, LDII Sumatera Barat, dan Institut Teknologi Sumatera.
Sekretaris DPW LDII Sumatera Barat, HM Abdillah, menyatakan bahwa Lembaga Dakwah Islam Indonesia telah menyiapkan tim Rukyatul Hilal untuk berpartisipasi dalam pengamatan bersama. Meskipun curah hujan tinggi di wilayah Sumatera Barat, tim pengamat tetap berusaha dengan semangat dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
HM Abdillah juga menyoroti bahwa upaya ini menunjukkan ikhtiar bersama untuk menjalankan syariat Islam dengan
HM Abdillah mengatakan umat islam memiliki tiga hari raya, yaitu Jum’at, Idul fitri dan Idul Adha.
Dari tiga hari besar itu puncaknya ada pada Hari Raya Idul Adha, sehingga upaya DPP LDII menugaskan tim rukyatul hilal di 75 titik di berbagai daerah di Indonesia merupakan upaya untuk memberikan bahan pertimbangan pada sidang Isbat dalam menentukan awal bulan Zulhijjah tahun ini.
Pada Idul Adha tahun 2024 atau 1445 Hijriah LDII Sumbar terus berupaya mengajak seluruh warga untuk menunaikan ibadah qurban.
Baca juga : LDII Sumbar Gelar Gotong Royong Hingga Galang Bantuan Bagi Korban Galodo
LDII Sumbar berupaya mengajak seluruh umat islam untuk menunaikan ibadah qurban pada Idul Adha tahun 2024, dengan target untuk meningkatkan jumlah kurban dari tahun lalu.
- Silaturahim Keluarga Besar LDII Padang Utara Pererat Tali Persaudaraan
- MUI dan LDII Padang Hadiri Pisah Sambut Pj Wali Kota Padang
Pada tahun 2023, Lembaga Dakwah Islam Indonesia Sumbar mencatat jumlah hewan ternak kurban warga mencapai 196 ekor sapi dan 36 ekor kambing dengan nilai sekitar Rp3,01 miliar. Upaya ini menunjukkan komitmen lembaga tersebut dalam memastikan bahwa umat islam dapat melakukan ibadah qurban dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab.[R9/Kpd]