5 Negara Ekspor Bus Buatan Indonesia, Hino hingga Mercy Dibuat Ketar-ketir!!

Jakarta, Kabapedia.com – Karoseri kebanggaan Indonesia asal Ungaran Semarang Jawa Tengah, Laksana kembali membuat bangga Indonesia. Di mana produk hasil karya karoseri lokal tesebut kembali menembus pasar eskpor negara baru.

Hal ini membuktikan roda karoseri Indonesia bisa bersaing di pasar luar negeri. Bukan saja di tahun 2023, bahkan di tahun 2018 telah melakukan jual beli bus dengan nilai transaksi yang cukup fantastik, yaitu sebanyak Rp4,3 triliun.

Lantas negara apa saja yang membeli bus buatan Indonesia? Pada kesempatan kali ini Kabapedia.com bakal membahas daftar 5 negara eskpor bus buatan Indonesia.

1. Laos

Laksana kembali menembus pasar negara baru di Asia Tenggara. Di mana kali ini produk bus kebanggaan Indonesia, yaitu Karoseri Laksana asal Ungaran Semarang Jawa Tengah, mengekspor produk bus buatannya ke negara Laos.

Hal ini menjadikan Laos masuk dalam catatan baru di list negara yang membeli produk dari Tanah Air. Bus tersebut menggunakan body terbaru dari Karoseri Laksana yang diperkenalkan pada Agustus Tahun 2022 lalu, yaitu Legacy SR3 Series.

Tidak bisa dipungkiri body terbaru dari Karoseri Laksana tersebut memang gagah dan menawan. Apalagi konsep yang dibangun oleh Karoseri Laksana sejak diperkenalkan ke publik, yaitu panorama dengan single glass gelas atau dengan pandangan luas.

Minggu tanggal 26 Februari tahun 2023 menjadi catatan Baru perjalanan Karoseri Laksana dalam mengekspor busnya ke luar negeri. Di mana karoseri laksana mengekspor bus ke negara Laos sebanyak 4 unit dengan body Legacy SR3 Panorama.

Untuk informasi, body Legacy SR3 Panorama merupakan body terbaru dari Karoseri Laksana, yang diperkenalkan oleh Laksana pada Agustus Tahun 2022 lalu. Saat peluncuran,Laksana memboyong tiga jenis body terbarunya ada body XHD ultimate Legacy SR3 Switch Family dan juga switch combi

Baca Juga: Mengenal Sasis Bus Tronton Double Decker Pertama Hino

Tantangan industri otomotif untuk negara tujuan ekspor baru memang cukup panjang. Di mana harus menguasai berbagai regulasi yang berlaku di suatu negara. Jadi bus yang diekspor bukan saja sesuai dengan standar di negara Indonesia saja, akan tetapi harus melakukan penyesuaian sesuai dengan undang-undang yang berlaku di suatu negara tujuan ekspor.

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News