Batam, Kabapedia.com – Provinsi Kepuluan Riau (Kepri) segera punya jembatan penghubung antar pulau. Jembatan ini menghubungkan Pulau Batam dan Bintan (Babin), dengan total panjang 14,7 km, sesuai perencanaan dalam PPP Book 2020.
Untuk diketahui, Pulau Bintan adalah pulau di Provinsi Kepri, di mana terdapat Kota Tanjungpinang, yang merupakan Ibu kota Provinsi Kepri. Jika jembatan Babin rampung, kedua wilayah strategis yang dekat dengan Singapura ini, bakal saling menopang secara ekonomi.
Jembatan Babin saat ini tengah dalam persiapan proses pembangunannya. Jika jembatan tersebut rampung tentunya Batam dan Bintan sudah bisa ditembus via jalur darat dengan Jembatan Babin.
Terbaru, Kementerian PUPR, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), dan Pemprov Kepri resmi melakukan penandatanganan kerjasama pembangunan Jembatan Babin.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menjelaskan, penandatanganan kerjasama tersebut, untuk pembiayaan pembangunan Jembatan Babin, yang akan dilakukan oleh Pemerintah Pusat dengan dana pinjaman dan ALIB.
“Nilai (pinjamannya) Rp 4.5 triliun untuk pembangunan dan Batam hingga Tanjung Sauh. Kemudian untuk sisanya Tanjung Sauh-Bintan akan dibangun dengan skema KPBU,” terang dia.
Gubernur menjelaskan, sebagai langkah awal untuk memulai proses pelelangan tersebut, Kementerian PUPR pada Februari 2023 akan melakukan penyelidikan tanah di 16 titik. Prosesnya sendiri ditargetkan sudah akan rampung pada September 2023.
“Sehingga di akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024 sudah bisa dilelang,” jelasnya.