Aceh, Kabapedia.com – Di balik senyum kemenangan dan medali emas yang kini menggantung di lehernya, Nico, kenshi asal Sumatera Barat (Sumbar), menyimpan cerita perjuangan luar biasa. Sebagai penyumbang medali emas keempat bagi kontingen Sumbar di PON XXI Aceh-Sumut, jalan yang harus dilalui Nico tidaklah mudah.
Baca juga:
- PON XXI: Dua Kenshi Senior Sumbar Lolos ke Semifinal
- Tim Gulat Sumbar Tambah Koleksi Medali di PON XXI Aceh-Sumut
Perjuangan Nico bukan hanya soal bersaing dengan atlet-atlet terbaik dari seluruh Indonesia. Tantangan terbesar justru datang dari dirinya sendiri. Tiga bulan sebelum turun di PON, berat badan Nico mencapai 85 kg, jauh di atas batas maksimal kelas yang diikutinya, yaitu 60-65 kg. Dengan berat badan yang melebihi 25 kg, banyak yang meragukan kesempatannya untuk berlaga, termasuk pelatihnya sendiri.
“Tiga bulan lalu, berat badan Nico sekitar 85 kg. Kami sempat pesimis dia bisa turun di PON, karena menurunkan berat badan sebesar itu dalam waktu singkat sangatlah berat,” ungkap Nofriadi, pelatih Kempo Sumbar.
Namun, Nico membuktikan dirinya sebagai seorang petarung sejati. Ia menjalani berbagai program latihan intensif yang dirancang khusus untuk menurunkan berat badan. Hampir setiap hari, Nico berlatih tanpa henti. Pelatihnya bahkan kesulitan menghitung seberapa sering Nico melakukan latihan setiap harinya, karena tekadnya yang begitu kuat.
“Mungkin tidak bisa saya hitung berapa kali dalam sehari dia latihan, terutama untuk menurunkan berat badan,” tambah Nofriadi.
Tidak hanya latihan fisik yang menjadi tantangan, tetapi juga kebiasaan makan. Nico harus melawan nafsunya sendiri, mengubah pola makannya secara drastis demi mencapai berat badan ideal. “Saya kurangi porsi makan secara signifikan selama tiga bulan terakhir. Ini benar-benar perjuangan berat,” ujar Nico sambil tersenyum saat mengenang proses yang dijalaninya.
Berkat kerja keras dan dukungan penuh dari pelatih serta pengurus Perkemi, Nico berhasil mencapai targetnya. Ia tak hanya bisa berlaga di PON XXI, tetapi juga berhasil mengukir prestasi dengan meraih medali emas.
“Alhamdulillah, kerja keras saya terbayar. Berkat dukungan pelatih dan pengurus, saya bisa mencapai berat badan ideal dan turun di PON. Kerja keras ini juga berbuah manis dengan medali emas,” kata Nico penuh rasa syukur.
Baca juga:
- Paralayang Sumbar Raih Dua Medali Perunggu di PON XXI 2024
- Elvi Fernando Raih Perak Usai Pertarungan Sengit di PON 2024
Perjalanan Nico ini mengajarkan bahwa di balik setiap kemenangan besar, selalu ada perjuangan keras yang tidak terlihat. Bagi Nico, PON XXI bukan hanya tentang prestasi di atas matras, tetapi juga kemenangan dalam mengatasi batasan dirinya sendiri. [isr]
Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network