Padang, Kabapedia.com – Assalamualaikum dunsanak. Wacana penamaan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menjadi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) telah bergulir sejak tahun 1970. Setelah hampir setengah abad, isu ini kembali mengemuka pada tahun 2014, terutama melalui Mukhtar Naim, seorang sosiolog dan mantan anggota DPD RI.
Baca juga:
- Menyusuri Jejak Keturunan Minangkabau di Wae Rebo
- Mengenal 10 Provinsi di Sumatra: Keanekaragaman Menakjubkan
Usulan ini semakin konkret dengan dibentuknya Badan Persiapan Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau pada 6 Februari 2016, yang telah menyelesaikan naskah akademik Rancangan Undang-Undang terkait.
Dalam tayangan YouTube Fadli Zon pada 2021, ia memaparkan beberapa alasan mengapa Sumatra Barat pantas menjadi Daerah Istimewa Minangkabau. Pertama, nama Minangkabau lebih mewakili identitas sejarah masyarakat, jauh sebelum Indonesia lahir. Kedua, peran besar tokoh-tokoh Minang dalam sejarah perjuangan Indonesia, termasuk dalam bidang sastra, yang memberikan sumbangan besar terhadap pembentukan bahasa Indonesia.
Fadli Zon berpendapat bahwa Minangkabau layak disandingkan dengan daerah istimewa lain seperti Aceh dan Yogyakarta. Sejarah perubahan nama dari Ujung Pandang ke Makassar menjadi salah satu contoh bahwa nama yang lebih mewakili identitas lokal penting untuk pengakuan budaya.
