Padang, Kabapedia.com – LDII Sumbar menurunkan relawan untuk gotong royong dengan masyarakat untuk membersihkan lokasi yang terdampak bencana galodo di Kenagarian Lambah, Kecamatan IV Angkek, Agam pada Minggu.
“Ini sebagai aksi nyata kami turun membantu masyarakat untuk membersihkan kawasan yang terdampak bencana galodo atau lahar dingin Gunung Marapi,” kata Ketua DPW LDII Sumatera Barat H Afrizal Yaman di Padang, Minggu.
H Afrizal Yaman mengatakan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumbar ikut berduka cita dan ikut merasakan kehilangan akibat bencana galodo yang menimpa warga Sumbar.
“Kami mendoakan seluruh korban ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga serta kerabat korban diberikan kelapangan hati untuk menerima cobaan ini,” kata dia.
Termasuk korban yang kehilangan rumah, materi, dan lainnya akibat galodo yang diakibatkan lahar dingin Gunung Marapi.
“Kami mendoakan korban agar dapat ikhlas dan semoga Allah mengganti kerugian dengan kesehatan dan rezeki yang berlimpah ruah nantinya, aminnn,” kata dia.
Ia mengatakan aksi ini untuk membantu meringankan masyarakat dengan membersihkan puing-puing kayu, bebatuan, benda lainnya yang terbawa galodo di kawasan pemukiman dan fasilitas umum.
“Kami ingin terlibat aktif membantu masyarakat yang terdampak,” kata dia.
Menurut dia bencana ini dirasakan bersama dan semua turut peduli terhadap korban yang terdampak bencana dan beragam pihak memberikan bantuan baik dari pusat maupun yang digalang dari Sumatera Barat.
“Kami ikut merasakan dampak bencana dan ingin berkontribusi aktif membantu saudara kita yang terdampak,” kata dia.
Sementara Sekreteris LDII Sumatera Barat HM Abdillah mengatakan penurunan relawan ini akan rutin dilakukan untuk membantu warga dan petugas yang melakukan aksi pembersihan.
“Ini upaya kami membantu saudara yang terdampak musibah,” kata dia.
Selain itu, DPW LDII Sumatera Barat saat ini juga tengah melakukan penggalangan bantuan kemanusiaan untuk disalurkan kepada korban yang terdampak bencana.
Ia mengatakan penggalangan dana ini dikumpulkan dari seluruh DPD LDII di kota dan kabupaten di Sumbar.
“Kami kumpulkan donasi dari warga LDII di Sumbar dan juga ada yang dari luar Sumbar untuk membantu kebutuhan masyarakat yang saat ini berada di lokasi penampungan,” kata dia.
Sebelumnya Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis hingga Sabtu (18/5), total korban jiwa sebanyak 61 orang meninggal dunia pascabanjir lahar hujan atau ‘galodo’ yang melanda wilayah Sumatra Barat (Sumbar) pada Sabtu (11/5)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, jumlah korban 61 Orang meninggal dunia tersebut didapat.
Setelah Pusdalops BNPB bersama dengan posko provinsi dan kabupaten/kota terdampak melakukan inventarisasi data by name by address (BNBA) hasil Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatra Barat.
Adapun rincian catatan korban jiwa termutakhir yaitu Kabupaten Tanah Datar sebanyak 29 orang meninggal dunia, lima orang meninggal dunia belum terindentifikasi.
Kabupaten Agam sebanyak 22 orang meninggal dunia. Kota Padang Panjang sebanyak dua orang meninggal dunia. Kota Padang sebanyak dua orang meninggal dunia. Kabupaten Padang Pariaman sebanyak satu orang meninggal dunia.
Sementara itu, pembaruan data orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo ini total sebanyak 14 orang. Rinciannya antara lain Kabupaten Tanah Datar 13 orang dilaporkan hilang dan Kabupaten Agam satu orang dilaporkan hilang.
Baca juga : Silaturahim Keluarga Besar LDII Padang Utara Pererat Tali Persaudaraan
Hingga Sabtu ini, upaya pencarian dan penyelamatan korban yang dilaporkan hilang masih dilanjutkan. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, proses pencarian dan penyelematan akan dilaksanakan sampai keluarga korban merasa cukup.
Baca juga : MUI dan LDII Padang Hadiri Pisah Sambut Pj Wali Kota Padang
“Golden time pencarian dan penyelamatan sesuai dengan SOP memang terbatas pada tujuh hari pascakejadian, “ kata Suharyanto.[R9/Kpd]