Kisah Sultan “Dimalaysiakan” Demi Gempur Musik Malaysia

oleh -1492 Dilihat
Penyanyi Sultan (dari kiri) saat berbagi kisah karirnya bersama Podcast YouTube, Mufia Channel, dilansir Kabapedia.com, Selasa (26/9/2023). [Foto: Dok. Tangkapan layar YouTube/Mufia Channel]

Padang, Kabapedia.com – Penyanyi Indonesia, asli orang Minang (Provinsi Sumatra Barat) yang satu ini sengaja di “Dimalaysiakan” demi menggempur musik Malaysia. Bagaimana kisahnya, yuk simak ulasan Kabapedia.com pada tulisan kali ini.

“Terpaksa terpaksa aku lakukan bukan niat untuk meninggalkanmu cinta yang pernah aku alami tiada lagi aku miliki.” Penggalan lirik lagu tersebut mungkin tak asing bagi penikmat musik Malaysia era 2000-an.

Ya, lagu berjudul ‘Terpaksa Aku Lakukan’ tersebut yang dinyanyikan Sultan tersebut sangat viral pada massanya dan kerap dianggap sebagai salah satu lagu dari negeri jiran, Malaysia.

Sultan merupakan pria asli Minangkabau kelahiran Kampung Kampani, Kabupaten Padang Pariaman (Sumatra Barat), namun sempat besar di daerah Sunda, Jawa Barat. Pada masa jayanya, Sultan dikenal sebagai penyanyi ternama di kawasan Asia Tenggara.

Alumnus STBA Bandung ini mengawali karir bermusiknya dari Kota Bandung. Album pertamanya dirilis tahun 1998. Dari album pertama tersebut, salah satu yang meledak di pasaran adalah lagu berjudul ‘Terpaksa Aku Lakukan’.

“Saya itu penyanyi dari nol. Berdarah-darah. Ngak gampang ya untuk jadi Sultan. Luar biasa perjalanannya,” beber Sultan saat berbagi kisah perjalanan karirnya di Podcast YouTube, Mufia Channel, dilansir Kabapedia.com, Selasa (26/9/2023).

Sultan mengisahkan awal perjalanannya bermusik hingga namanya besar di industri musik sangat penuh liku dan rintangan. Sejak kecil perjuangan hidup Sultan sangat berat. hal ini tidak terlepas dari kondisi kehilangan sang Ibunda sejak umur 4 tahun. Sejak saat itu Dia tinggal dan dibesarkan di Kota Bandung oleh sang nenek.

Bicara tentang bakat bermusik, hal tersebut sepertinya diturunkan dari sang ayah, yang merupakan salah satu pemusik klasik (gambus) yang cukup terkenal di daerahnya saat itu.

“Saya rasa darah mereka, darah seninya mengalir ke saya,” tutur Sultan.

Saat masih di bangkus SMA Sultan menyalurkan bakat bermusiknya lewat band bersama teman-temannya. Pada masa itu, Sultan yang memiliki ciri khas vokal yang melengking kerap juga diajak bergabung dengan band-band lain di luar sekolahnya untuk jadi vokalis.

“Dulu saya rock, saya saat itu suka menyanyikan lagu Bon Jovi, Halloween termasuk Metallica dan apa saja lagu rock yang viral saat itu,” tambah Sultan.

Setelah tamat SMA pada tahun 1998 Sultan menciptakan dua lagu, dan membuat demo tipe. Setelah rampung demo lagu tersebut dibawa ke Jakarta untuk ditawarkan ke sejumlah label rekaman.

Singkat cerita usaha Sultan berbuah manis karena Blackboard, salah satu label ternama saat itu mau menerima lagunya. “Saya kaget saat itu, sempat mau dikasih mobil baru (BMW) oleh Blackboard,”

Tawaran ikatan kerjasama tersebut agaknya pantas didapat Sultan dari Blackboard. Pasalnya label ternama lain seperti Warner, Musica, Emi hingga Sony juga ingin meminang Sultan menjadi artisnya, namun Sultan saat itu memutuskan bergabung dengan Blackboard.

“Semua mau, mereka rebutan, saya terima pinangan,” ujarnya.

Sultan mengungkapkan, pihak label saat itu menaruh harapan besar terhadap warna musiknya, yang memang identik dengan melodi musik Malaysia. Terlebih lagi, masa itu musik Indonesia sedang digempur habis-habisan oleh musik Malaysia.

“Saat itu musik kita digempur. Chrisye tiarap, Iwan Fals tiarap, belum ada yang mengimbangi,” ungkap Sultan.

Makanya dengan bergabungnya Sultan Blackboard diharapkan dapat mengimbangi, bahkan kalau bisa menggempur musik Malaysia.

“Materinya waktu itu dibantu dengan keyboardnya Eksis Ajay, karena kita ceritanya mau melawan pasar Malaysia ni. Kita harus Malaysia banget,” ujar Sultan membocorkan realita saat itu.

Baca juga: Suara Gadis Cantik Asal Indonesia Putri Ariani Mengguncang Panggung America’s Got Talent

“Tapi kanda, kanda bukan Malaysia, tapi Malaysia banget,” timpal sang host Mufia yang mengaku sangat mengidolakan lagu-lagu Sultan. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News