Kisah Sukses Penjual Ikan Asin Menjadi Pemilik Bakery Terkenal di Jawa Timur

oleh -427 Dilihat
Kisah Sukses Penjual Ikan Asin Menjadi Pemilik Bakery Terkenal di Jawa Timur. [Foto: Dok. Pecah Telur]

Jawa Timur, Kabapedia.com – Pada awalnya, Mulyani Hadiwijaya hanyalah seorang penjual ikan asin, namun berkat kegigihan dan kerja kerasnya, ia kini berhasil membangun bisnis bakery yang terkenal di Jawa Timur. Perjalanan hidupnya penuh dengan liku-liku dan tantangan yang berhasil dihadapinya dengan tegar dan penuh semangat.

Baca juga:

Perjalanan dari Keterbatasan

Mulyani, yang akrab dipanggil Bu Dea, lahir dalam keluarga sederhana dan kehilangan ayahnya sejak kecil. Meskipun bersekolah di Jakarta hingga SMA, impian awalnya menjadi insinyur teknik sipil atau dokter tidak tercapai karena keterbatasan finansial dan keberanian. Akhirnya, ia memutuskan untuk bekerja sebagai kasir dan pelayan toko dengan gaji yang sangat minim.

Tidak hanya berhenti di situ, Mulyani mencoba berbagai pekerjaan mulai dari mengajar les matematika dan bahasa Inggris hingga berjualan ikan asin dan mie ayam. Pengalaman pahit menjalani berbagai usaha yang gagal tidak membuatnya menyerah. Pada tahun 1998, usahanya menjual barang secara kredit hancur akibat krisis moneter, namun semangatnya untuk bangkit kembali tidak pernah padam.

Awal Usaha Bakery

Saat tinggal di Medan, Mulyani memulai bisnis kue dengan modal kecil dan mengandalkan jaringan pertemanan. Ia menjual kue buatan orang lain dengan mendatangi berbagai instansi dan sekolah. Meskipun awalnya pesanan hanya sedikit, usaha kerasnya mulai membuahkan hasil dengan pesanan yang meningkat hingga ribuan kotak.

Pada akhirnya, Mulyani belajar membuat kue sendiri dan membuka toko bahan kue kecil di Kepanjen. Meskipun awalnya omset toko sangat kecil, dengan kerja keras dan ketekunan, ia berhasil menarik pelanggan dengan berbagi resep kue dan mengajar membuat kue di rumahnya. Berkat dukungan keluarga dan teman-teman, usaha ini berkembang pesat.

Membangun Dea Bakery

Pada tahun 2009, Mulyani mendirikan Dea Bakery dengan enam karyawan. Usaha ini dikelola dengan dedikasi penuh, layaknya merawat bayi, dengan kerja keras dan semangat tinggi. Dalam waktu satu tahun, Dea Bakery mulai menunjukkan kemajuan signifikan. Mulyani menemukan passion-nya dalam membuat kue dan melihat roti mengembang di oven. Keberhasilannya dalam menjalankan bisnis ini membuatnya semakin yakin bahwa ia berada di jalur yang tepat.

Mulyani terus mengembangkan usahanya dengan membuka cabang-cabang baru. Kini, Dea Bakery memiliki 36 cabang dan ratusan karyawan. Filosofi bisnis yang dipegang teguh oleh Mulyani adalah memberikan produk berkualitas dengan harga terjangkau, menjaga kepuasan pelanggan, dan memperlakukan karyawan seperti keluarga sendiri.

Filosofi dan Nilai-nilai Dea Bakery

Mulyani menekankan pentingnya rasa kekeluargaan dan kerja keras dalam menjalankan bisnis. Ia mengajarkan karyawannya untuk selalu belajar dan berkembang, serta menjalankan bisnis dengan integritas tinggi. Di Dea Bakery, setiap karyawan diajak untuk meningkatkan kualitas diri baik secara finansial, mental, maupun spiritual.

Selama pandemi, Mulyani dan timnya berhasil mempertahankan bisnis tanpa memberhentikan satu pun karyawan. Bahkan, omset Dea Bakery meningkat saat banyak usaha lain mengalami kesulitan. Mulyani percaya bahwa keberhasilan ini adalah berkat pertolongan Allah dan kerja keras timnya yang selalu bersyukur dan berdoa.

Dengan semangat yang tak pernah padam, Mulyani terus berinovasi dan memperluas usahanya. Ia membangun pusat pelatihan untuk karyawan dan mempersiapkan generasi penerus yang siap menghadapi tantangan masa depan. Di samping itu, Mulyani juga berfokus pada kegiatan sosial seperti program umrah untuk karyawan dan membangun pusat spiritual untuk pelatihan agama.

Baca juga:

Mulyani Hadiwijaya adalah contoh nyata bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah, seseorang dapat mengubah nasib dan mencapai kesuksesan. Kisahnya menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup. Dea Bakery bukan hanya bisnis, tetapi juga wujud nyata dari impian dan dedikasi seorang perempuan luar biasa. [isr]

 

Ikuti Kabapedia.com di Google News dan berita lainnya Kabapedia Network di KabaPadang