Persiraja Banda Aceh juga memiliki beberapa pemain yang menonjol, seperti striker Rizky Dwi Febrianto, yang menjadi top skor tim dengan 10 gol, gelandang Andi Setiawan, yang menjadi pengumpan terbaik tim dengan 7 assist, dan kiper M. Ridwan, yang menjadi penjaga gawang terbaik tim dengan 7 clean sheet.
Namun, Persiraja Banda Aceh juga harus waspada dengan lawan-lawannya di Grup X, yang tidak kalah tangguh. Semen Padang adalah juara Grup B, dengan raihan 28 poin dari 14 pertandingan. Semen Padang memiliki lini serang yang tajam, dengan mencetak 34 gol, terbanyak di Liga 2. Semen Padang juga memiliki pemain-pemain berpengalaman, seperti striker Vendry Mofu, yang menjadi top skor Liga 2 dengan 13 gol, dan bek Rudi Setiawan, yang pernah bermain di Liga 1.
PSMS Medan adalah runner-up Grup C, dengan raihan 24 poin dari 14 pertandingan. PSMS Medan memiliki lini belakang yang solid, dengan hanya kebobolan 11 gol, terkecil di Liga 2. PSMS Medan juga memiliki pemain-pemain berkualitas, seperti gelandang Fauzan Jamal, yang menjadi pengumpan terbaik Liga 2 dengan 9 assist, dan striker Legimin Raharjo, yang menjadi top skor tim dengan 7 gol.
PSIM Yogyakarta adalah juara Grup D, dengan raihan 26 poin dari 14 pertandingan. PSIM Yogyakarta memiliki tim yang seimbang, dengan mencetak 25 gol dan kebobolan 15 gol. PSIM Yogyakarta juga memiliki pemain-pemain muda yang berbakat, seperti gelandang Bayu Andra, yang menjadi top skor tim dengan 6 gol, dan bek Rizky Darmawan, yang menjadi pemain terbaik tim versi media.
Baca juga:
Dengan demikian, Persiraja Banda Aceh harus bermain dengan maksimal dan konsisten di setiap pertandingan, jika ingin lolos ke babak semifinal. Persiraja Banda Aceh juga harus memanfaatkan dukungan dari suporter mereka, yang dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Persiraja Banda Aceh harus membuktikan bahwa mereka layak kembali ke Liga 1, setelah absen selama 10 tahun. [isr]
Ikuti Kabapedia.com di Google News
