Intensitas Rendah Tapi Angka Kecelakaan Perlintasan Kereta Api di Sumbar Tinggi

oleh -810 Dilihat
Kereta Api Trans Sulawesi membelah indahnya pemandangan areal persawahan. Moda transportasi ini merupakan yang pertama diresmikan di Pulau Sulawesi. [Foto: YouTube/Presiden Joko Widodo]

Padang, Kabapedia.com –  Provinsi Sumatra Barat menjadi daerah yang memiliki angka kecelakaan perlintasan kereta api yang cukup tinggi padahal intensitas perjalanan kereta api di daerah setempat cukup rendah.

Provinsi dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa tersebut hanya memiliki sisi panjang jalur aktif kereta api hanya sepanjang 107 kilometer saja dan hanya ada tiga pelayanan kereta api saja.

Dengan tiga pelayanan kereta api saja, angka kecelakaan di perlintasan kereta api tinggi yakni ada 22 kecelakaan terjadi setiap tahunnya di daerah setempat.

Bahkan dari data yang tercatat di Balai Teknik Perkeretaapian total sejak 2017 hingga Februari 2023 sudah terjadi 130 kecelakaan kereta api di perlintasan kereta.

Salah satu penyebabnya tingginya angka kecelakaan tersebut karena banyaknya perlintasan sebidang liar atau tak terdaftar yakni sebanyak 388 perlintasan.

Sebanyak 388 perlintasan liar atau tak terdaftar tersebut terdiri dari 42 perlintasan terdaftar dijaga, 58 perlintasan terdaftar tak dijaga, dan 288 perlintasan liar.

Kepala BTP Kelas II Padang, Supandi menjelaskan tingkat kecelakaan di perlintasan sebidang di Sumbar masih sangat tinggi dan salah satu program keselamatan perlu dilakukan dengan membangun Pos Jalur Penyeberangan Langsung (JPL).

Tak tanggung-tanggung, Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang, Sumatera Barat akan mengoperasikan 27 Pos Jalur Perlintasan Langsung (JPL) di beberapa titik di Sumatera Barat mulai Sabtu (1/4).

“Salah satu dari program keselamatan BTP Padang ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman serta Kota Padang,” kata dia

Baca juga : Kereta Api Pertama di Sulawesi Resmi Beroperasi, Makassar – Manado Segera Tersambung Rel

Pihaknya juga tengah melakukan proses rekrutmen dan sertifikasi 81 Penjaga Jalan Lintasan (PJL) yang menjaga perlintasan sebidang. Anggota PJL ini akan ditempatkan di 27 titik Pos Jalur Perlintasan Langsung (JPL) dengan rincian 30 Penjaga Jalan Lintasan (PJL) berada di 10 Pos JPL Kota Padang.

Kemudian 33 PJL berada di 11 Pos JPL Kabupaten Padang Pariaman dan 18 PJL ditugaskan di enam Pos JPL di Kota Pariaman.

Baca juga : Satu lagi Jalur KA Trans Sulawesi Diresmikan Presiden Jokowi

Program keselamatan di perlintasan sebidang yang dilakukan BTP Padang baik di tahun 2021 dan 2022 merupakan program percontohan penanganan perlintasan sebidang secara komprehensif.

Balai Teknik Perkeretaapian juga membangun Early Warning System (EWS) di 30 titik perlintasan lainnya, frontage road sepanjang 6,7 kilometer patok rel pengamanan sepanjang 8,1 kilometer.

Kemudian membangun pagar ornamen sepanjang 7,3 kilometer, dua Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) atau Jembatan Penyeberangan Motor (JPM) dan menutup 261 perlintasan sebidang yang membahayakan

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat Dedy Diantolany mengatakan masih banyak pekerjaan semua pemandu kewenangan yang harus dilakukan untuk menangani dan mencari solusi yang tepat untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang ini.

“Miris sekali melihat kecelakaan yang terjadi selama ini, apalagi hingga memakan korban jiwa. Dengan menutup perlintasan liar yang dilakukan BTP Padang ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka kecelakaan di perlintasan sebidang,” pungkasnya.[R9/Kpd]

No More Posts Available.

No more pages to load.