Hampir 30 Persen Anak di Kabupaten Pesisir Selatan Idap Stunting, Wabup Minta Perhatian Khusus!!

oleh -712 Dilihat
Ilustrasi pertumbuhan anak. [Foto: Dok. halodoc]

Painan, Kabapedia.com – Tahukah Anda, hampir 30 persen anak di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dilaporkan mengidap stunting atau gangguan pertumbuhan. Angka tersebut berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022.

“Sesuai dengan hasil SSGI tahun 2022, Kabupaten Pesisir Selatan angka prevalensi stunting meningkat dari 25,2 persen menjadi 29,8 persen, naik sebesar 4,7%,” ungkap Wakil Bupati (Wabup) Pessel, Rudi Hariyansyah saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dilaksanakan di Aula Bapedalitbang setempat, Rabu (10/5/2023).

Kegiatan itu dihadiri Sekda, Mawardi Roska, unsur Forkopimda, kepala perangkat daerah dan stakeholder lainnya.

Dalam sambutannya Wabup yang juga selaku Ketua TPPS menyampaikan, kegiatan yang diselenggarakan sekarang merupakan bentuk wujud upaya konvergensi penurunan stunting, sekaligus bentuk komitmen bersama Pemkab dalam mendukung Program Pemerintah Pusat di tahun 2023.

Lebih lanjut wabup menegaskan hal ini mesti menjadi perhatian khusus bagi semua pihak, mengingat angka ini lebih tinggi dari prevalensi di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Pemerintah pusat melalui Pepres No. 72 tahun 2021 menargetkan angka stunting nasional turun di 14 persen pada tahun 2024.

“Oleh karena itu perlu kerja yang ekstra untuk bisa dilakukan percepatan penurunan stunting. Koordinasi dan kerja sama konvergen itu sangat penting semua lintas sektor untuk bisa bekerja sama dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pesisir Selatan,” harapnya.

Dikatakan, arah dan kebijakan pelaksanaan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting setidaknya dilaksanakan melalui 3 pendekatan, yakni pendekatan intervensi spesifik dan sensitif, pendekatan multisektor multipihak, instansi pemerintah daerah dan nagari, serta pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting yaitu balita, remaja, calon pengantin, ibu hamil dan ibu pasca melahirkan.

Pada kesempatan itu Wabup juga mengajak semua elemen masyarakat mengambil bagian dalam program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), dengan menjadi Bapak Asuh untuk anak-anak stunting yang berasal dari keluarga miskin.

Program ini sudah memberikan dampak baik pada perbaikan kondisi balita stunting selama beberapa bulan belakangan ini.

Intervensi yang dilakukan melalui BAAS ini berupa bantuan makanan tambahan berupa pangan lokal tinggi protein seperti telur, susu, kacang hijau dan beras, kepada sasaran selama 6 bulan berturut-turut, dan direkomendasikan minimal Rp. 200.000/bulan.

Baca Juga: Gempa Bumi 5,8 Guncang Pesisir Selatan Pagi Ini

Pada kegiatan tersebut Ketua TPPS, Rudi Hariyansyah secara simbolis melakukan pemasangan selempang kepada pejabat yang ikut dalam program BAAS ini. [*/Kpd]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.