Empat Tahun Sudah Petani di Sirukam Menderita, 800 Hektare Lahan Persawahan Kekeringan

oleh -394 Dilihat
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat kegiatan peresmian Program Wash Sirukam di Kabupaten Solok, Sabtu (21/1/2023). [Foto: Dok. Pemprov Sumbar]

Solok, Kabapedia.com – Malang nian nasib masyarakat petani di petani di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Hingga kini sudah lebih 4 tahun sekitar 800 hektare sawah mereka tidak mendapatkan aliran irigasi akibat jaringan irigasi rusak.

Padahal masalah tersebut sudah berulang kali diadukan kepada pejabat daerah selaku pemangku kebijakan. Terbaru mereka berkeluh langsung ke Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat kegiatan peresmian Program Wash Sirukam di Kabupaten Solok, Sabtu (21/1/2023).

Kepada gubernur mereka menanyakan kepastian perbaikan jaringan irigasi Banda Laweh yang rusak sejak akibat longsor semenjak tahun 2018 silam. Mendapat aduan itu, Mahyeldi pun berjanji akan segera menurunkan tim.

“Saya akan tugaskan Dinas PSDA untuk melakukan pengecekan, agar kita bisa rencanakan seperti apa tindak lanjutnya,” ujar Mahyeldi setelah menerima keluhan.

Dia menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) sangat serius terhadap masalah irigasi tersebut. Ini dapat terlihat dari data capaian kinerja sepanjang tahun 2022 antara lain telah terbangunnya rehabilitasi jaringan irigasi sepanjang 10.239,55 m, pemeliharaan jaringan irigasi sepanjang 833.801,50 m, normalisasi sungai sepanjang 6.400 m, pengamanan tebing sungai sepanjang 2.536,20 m dan pengamanan pantai sepanjang 380 m.

“Pemprov. Sumbar memiliki komitmen kuat terkait hal ini, apalagi itu menyangkut pertanian, itu adalah Progul kita,” tegas Mahyeldi menyakinkan.

ebelumnya, Wali Nagari Sirukam, Romi Febriandi menerangkan, pada tahun 2018 silam pernah terjadi longsor di Nagari Sirukam, hingga mengakibatkan putusnya saluran irigasi Banda Laweh Nagari Sirukam, akibatnya ada 800 hektare lahan persawahan yang tidak teraliri.

Baca Juga: BKKBN Sumbar Cegah Stunting dengan Sertifikasi Elsmil Pengantin Baru

Nagari Sirukam terdiri dari empat jorong dengan jumlah penduduk tidak kurang dari 6.000 jiwa, yang mana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, lanjutnya.

“Harapan kami, pemerintah provinsi dapat membantu perbaikan saluran irigasi ini, agar kami tidak kesulitan lagi mengaliri lahan,” harapnya. [*/Kpd]

 

Simak berita Kabapedia.com di Google News