Degradasi Mengancam, Haruskah Semen Padang Ganti Pelatih?

oleh -320 Dilihat
Penyerang sayap Bali United Yabes Roni dikawal bek Semen Padang FC saat pertandingan Liga 1, Minggu (18/8/2024). [Foto: Dok. ANTARA /FIKRI YUSUF)

“Tombol #HSOUT#,” tulis seorang netizen lainnya dengan menggunakan tanda tagar untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap Hendri Susilo.

Kekalahan dari Bali United bukan hanya soal ketidakmampuan Semen Padang mencetak gol, tetapi juga mencerminkan adanya masalah dalam strategi dan taktik yang diterapkan oleh Hendri Susilo.

Meski Semen Padang sempat bermain cukup disiplin di babak pertama, kelemahan dalam bertahan dan kurangnya kreativitas di lini serang menjadi faktor utama kekalahan tim ini. Bali United dengan mudah mengeksploitasi celah di pertahanan Semen Padang pada babak kedua, dan dua gol cepat yang tercipta menjadi bukti nyata.

Semen Padang merupakan salah satu dari sedikit klub Liga 1 Indonesia yang masih mempertahankan pelatih lokal di musim 2024. Hendri Susilo sebelumnya melatih Sriwijaya FC di Liga 2 Indonesia dan sempat memiliki pengalaman di Liga 1 Indonesia bersama Persiraja Banda Aceh pada musim 2019/2020.

Namun, rekam jejaknya di Liga 1 Indonesia tidaklah gemilang. Persiraja Banda Aceh terdegradasi pada musim tersebut setelah performa buruk sepanjang kompetisi, dan Hendri Susilo harus meninggalkan posisinya sebelum kompetisi berakhir.

Banyak pihak yang menilai bahwa Semen Padang membutuhkan sosok pelatih baru yang lebih berpengalaman dan memiliki rekam jejak lebih baik di level Liga 1 Indonesia. Kekalahan di dua laga awal ini dianggap sebagai tanda bahwa Hendri Susilo belum mampu membawa perubahan signifikan bagi Semen Padang, terutama dalam hal taktik dan strategi permainan.

Selain itu, faktor mental para pemain juga menjadi sorotan. Tim yang diasuh Hendri Susilo terlihat kurang memiliki semangat juang yang kuat, terutama ketika menghadapi tekanan dari lawan yang lebih unggul.

Tidak bisa dipungkiri, Liga 1 Indonesia musim ini sangat kompetitif. Setiap klub berusaha maksimal untuk menghindari zona degradasi dan mempertahankan posisi mereka di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Jika Semen Padang tidak segera melakukan evaluasi, mereka berisiko terjerumus ke jurang degradasi seperti yang pernah mereka alami di musim-musim sebelumnya. Desakan untuk mengganti Hendri Susilo semakin keras terdengar. Beberapa pendukung bahkan mulai mempertanyakan kebijakan manajemen klub yang masih mempertahankan sang pelatih, meski hasil buruk terus menumpuk.

Situasi ini tentu menempatkan manajemen Semen Padang dalam posisi sulit. Di satu sisi, mereka mungkin ingin memberi waktu lebih kepada Hendri Susilo untuk memperbaiki performa tim. Namun di sisi lain, tekanan dari suporter dan ancaman degradasi membuat mereka harus mempertimbangkan langkah yang lebih drastis.

Semen Padang sebenarnya memiliki potensi untuk bersaing di Liga 1 Indonesia 2024/2025. Dengan pemain-pemain berpengalaman seperti Kenneth Ngwoke di lini depan, mereka seharusnya bisa memberikan perlawanan yang lebih baik. Namun, tanpa perubahan yang signifikan dalam strategi dan motivasi, potensi tersebut bisa terbuang sia-sia.

Jika manajemen Semen Padang memutuskan untuk mengganti pelatih, mereka harus bergerak cepat sebelum kondisi tim semakin memburuk. Banyak pelatih asing maupun lokal yang tersedia dan memiliki rekam jejak baik di Liga 1 Indonesia 2024/2025.

Klub ini membutuhkan sosok yang tidak hanya mampu mengatasi masalah teknis di lapangan, tetapi juga mampu membangkitkan semangat juang para pemain. Saat ini, Semen Padang masih berada di posisi yang sangat rentan. Dua kekalahan beruntun di awal musim membuat mereka harus segera bangkit jika ingin terhindar dari zona degradasi.

Pertandingan-pertandingan berikutnya akan menjadi ujian besar bagi Hendri Susilo, manajemen klub, dan para pemain. Jika hasil buruk terus berlanjut, bukan tidak mungkin desakan untuk mengganti pelatih akan semakin menguat dan pada akhirnya manajemen harus membuat keputusan sulit demi masa depan klub.

Satu hal yang pasti, para pendukung setia Laskar Kabau Sirah, Spartacks, tidak akan berhenti memberikan dukungan dan kritik mereka demi melihat Semen Padang kembali bersinar di Liga 1 Indonesia 2024/2025. Pertanyaan terbesar sekarang adalah, apakah Hendri Susilo mampu menjawab tantangan ini, atau apakah Semen Padang harus mengambil jalan baru dengan sosok pelatih yang berbeda untuk menghindari nasib buruk di akhir musim?

Baca juga:


Liga 1 Indonesia musim ini sangat kompetitif, dan setiap klub berjuang keras untuk menghindari zona degradasi. Jika Semen Padang tidak segera melakukan evaluasi, mereka berisiko terperosok lebih jauh. Manajemen klub kini dihadapkan pada keputusan sulit: memberi waktu lebih kepada Hendri atau mengambil langkah drastis untuk menyelamatkan klub dari jurang degradasi.

Para pendukung Semen Padang tidak akan berhenti memberikan dukungan sekaligus kritik mereka demi melihat klub kebanggaan mereka bangkit dan kembali bersinar di Liga 1 Indonesia. Pertanyaan yang kini mengemuka adalah: apakah Hendri Susilo mampu menjawab tantangan ini, atau haruskah Semen Padang mencari sosok baru untuk membawa mereka keluar dari krisis? Waktu akan menjawab, namun satu hal yang jelas: perubahan harus segera dilakukan agar Semen Padang bisa keluar dari krisis ini dan bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. [isr]

 

Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network