Sukabumi, Kabapedia.com – Gunung Gede adalah sebuah gunung api bertipe stratovolcano yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Karena memiliki pemandangan yang indah menakjubkan, Gunung Gede merupakan salah satu dari 5 gunung terindah di Indonesia.
Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980.
Gunung Gede dan Pangrango sebetulnya sudah terkenal sejak lama dalam cerita dongeng dan legenda tanah Pasundan. Legenda tersebut salah satunya adalah dari naskah perjalanan Bujangga Manik dari sekitar abad ke 13, yang telah menyebut tempat bernama Puncak dan Bukit Ageung (Gunung Gede) yang disebutnya sebagai (tempat yang tertinggi di Pakuan).
Gunung Gede meletus pertama kali pada tahun 1747. Letusan pertama yang terjadi pada 276 tahun yang lalu ini sangat hebat yang menyebabkan 2 aliran lava bergerak dan terlihat dari Kawah Lanang. Letusan ini memiliki dampak yang amat besar.
Fakta unik tentang Gunung Gede adalah bahwa kawasan ini merupakan salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama. Tercatat pada tahun 1819, C.G.C. Reinwardt sebagai orang yang pertama yang mendaki Gunung Gede, kemudian disusul oleh F.W. Junghuhn (1839-1861), J.E. Teijsmann (1839), A.R. Wallace (1861), S.H. Koorders (1890), M. Treub (1891), W.M. Docters van Leeuwen (1911); dan C.G.G.J. van Steenis (1920-1952) telah membuat koleksi tumbuhan sebagai dasar penyusunan buku The Mountain Flora of Java yang diterbitkan tahun 1972.
Gunung Gede sebetulnya sudah terkenal sejak lama dalam cerita dongeng dan legenda tanah Pasundan. Legenda tersebut salah satunya adalah dari naskah perjalanan Bujangga Manik dari sekitar abad ke 13, yang telah menyebut tempat bernama Puncak dan Bukit Ageung (Gunung Gede) yang disebutnya sebagai (tempat yang tertinggi di Pakuan) .
Pada masa penjajahan Belanda wilayah yang subur ini kemudian tumbuh menjadi area pertanian, terutama perkebunan. Sedini tahun 1728 teh Jepang telah mulai ditanam, dan pada 1835 perkebunan teh ini telah dikembangkan di Ciawi dan Cikopo. Menyusul pada 1878 dikembangkan teh Assam, yang terlebih sukses lagi, sehingga mengubah lanskap dan perekonomian di sekitar lereng Gede-Pangrango .
Kawasan Gede-Pangrango juga dikenal sebagai salah satu tempat favorit dan tertua, bagi penelitian-penelitian tentang alam di Indonesia. Menurut catatan modern, orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Gede adalah Reinwardt, pendiri dan direktur pertama Kebun Raya Bogor, yang mendaki G. Gede pada April 1819.
Baca juga: Gunung Terindah di Pulau Jawa Ini Suguhkan Fenomena Blue Fire
Ia meneliti dan menulis deskripsi vegetasi di bagian gunung yang lebih tinggi hingga ke puncak. Reinwardt sebetulnya juga menyebutkan, bahwa Horsfield telah mendaki gunung ini lebih dahulu daripadanya; akan tetapi catatan perjalanan Horsfield ini tidak dapat ditemukan. [isr]
Simak berita Kabapedia.com di Google News