Jakarta, Kabapedia.com-Suasana penuh euforia menyambut kedatangan Timnas Jepang di Indonesia jelang laga penting melawan Timnas Indonesia. Menjelang pertandingan putaran ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia, skuad Samurai Biru tiba dengan ekspektasi tinggi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), markas Timnas Indonesia, untuk menghadapi negara yang kini disebut sebagai “raksasa baru” di Asia Tenggara.
Baca juga:
- Timnas Indonesia Tampil Full Eropa, 15 Pemain Naturalisasi Diturunkan
- Jelang Timnas vs Jepang, Coach Justin Singgung Diaspora
Meski hanya sebagian pemain yang tiba lebih awal karena beberapa masih menyelesaikan kompetisi di Eropa, pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, datang dengan persiapan matang. Sebagai tim yang langganan Piala Dunia dan berisikan pemain-pemain bertalenta tinggi, Jepang secara statistik lebih diunggulkan dari Indonesia. Namun, Moriyasu menyadari bahwa Timnas Indonesia bukan lagi tim yang bisa dianggap remeh, terlebih dengan dukungan besar suporter Garuda yang diyakini dapat memberi tekanan psikologis pada tim tamu.
Moriyasu Antisipasi Dukungan Besar Fans Garuda
Dengan stadion berkapasitas maksimal 78.000 penonton, tiket laga antara Indonesia dan Jepang telah habis terjual dalam waktu singkat, meskipun harga tiket tergolong tinggi dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Menurut Moriyasu, atmosfer meriah ini bisa menjadi ujian besar bagi pasukannya.
“Kami harus tetap tenang dan menjaga konsentrasi. Dukungan penuh dari puluhan ribu suporter Indonesia bisa menjadi tekanan tersendiri bagi pemain kami, namun kami akan berusaha untuk tidak terpengaruh,” ungkap Moriyasu saat diwawancarai media Jepang.
PSSI juga menyediakan 3.000 tiket untuk pendukung Jepang yang ingin menyaksikan langsung laga di GBK. Jumlah ini cukup besar untuk ukuran tim tamu, terutama jika dibandingkan dengan 2.200 tiket yang diberikan kepada fans Garuda saat Indonesia bertandang ke Bahrain.
Pandangan menarik datang dari legenda sepak bola Jepang, Keisuke Honda. Dalam pernyataannya baru-baru ini, Honda menyebut bahwa sejak kehadiran pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia telah berkembang pesat. Kehadiran pemain-pemain naturalisasi, terutama dari Belanda, dinilai Honda sebagai faktor kunci yang membuat Indonesia semakin tangguh.
“Indonesia adalah tim Asia Tenggara yang sangat berbahaya sekarang. Dengan kombinasi pemain muda berbakat dan pemain naturalisasi dari Eropa, mereka kini punya tim yang lengkap dan solid,” ujar Honda. Menurutnya, kekuatan ini akan terus berkembang dan membawa dampak positif dalam jangka panjang bagi sepak bola Indonesia.
Di sisi lain, PSSI masih berhadapan dengan dilema terkait salah satu pemain naturalisasi andalan mereka, Mess Hilgers, yang saat ini mengalami cedera. Ketua Badan Tim Nasional, Sumarji, mengonfirmasi bahwa PSSI belum memesan tiket pesawat untuk Hilgers dari Belanda ke Indonesia, sembari memantau kondisi terkininya.
Mess Hilgers, bek muda yang baru-baru ini mengalami cedera saat membela klubnya FC Twente, dikonfirmasi tidak akan tampil melawan Jepang. Meski demikian, Sumarji tetap berharap Hilgers dapat bermain saat menghadapi Arab Saudi. “Kami masih terus berdiskusi dengannya dan melihat perkembangan cederanya. Ada kemungkinan dia bisa bermain saat melawan Arab Saudi,” ujar Sumarji.
Laga antara Indonesia dan Jepang yang akan digelar pada 15 November mendatang di Stadion GBK bukan hanya soal persaingan di lapangan, tapi juga menjadi pertarungan kebanggaan nasional. Dengan segala persiapan matang, Timnas Indonesia didukung penuh oleh antusiasme ribuan pendukung Garuda yang berharap melihat kejutan lain dari skuad asuhan Shin Tae-yong.
Baca juga:
- Penjaga Gawang Asal Sumbar Ikut Perkuat Timnas U-20 di Kualifikasi Piala Asia 2025
- Naturalisasi Kevin Diks Dipercepat, Siap Guncang Arab Saudi
Tantangan besar di depan mata, namun dengan dukungan besar dari suporter Indonesia, harapan tinggi akan terwujudnya hasil yang menggembirakan bagi Garuda di laga penting ini. [isr]
Ikuti Google News dan KabaPadang dari Kabapedia Network