Padang, Kabapedia.com – Pada Jumat (5/7/2024), Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi, IPB, bersama BPDPKS melaksanakan program karbonisasi tandan kosong kelapa sawit di Padang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan kesuburan tanah pada perkebunan sawit. Setelah sukses di tahun sebelumnya di Pekanbaru, Medan, dan Palangkaraya, tahun ini program dilanjutkan di enam kota, termasuk Padang.
Baca juga:
- Pusat Penelitian SBRC IPB University dan BPDPKS Gelar Workshop Hilirisasi Minyak Sawit
- Gakkum KLHK Tahan 1 Tersangka: 1.000 Hektare Kawasan Hutan di Tapan Disulap jadi Kebun Sawit
Pada tahun 2022, luas areal perkebunan sawit Indonesia hampir mencapai 15,38 juta hektar, menghasilkan sekitar 47 juta ton tandan kosong. Diproyeksikan, pada tahun 2050, angka ini akan meningkat menjadi 103 juta ton. Pengolahan tandan kosong sawit menjadi biochar melalui proses karbonisasi dinilai efektif dalam meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang mahal dan berdampak negatif terhadap kesuburan tanah.
Menurut hasil analisis, pemupukan menjadi salah satu biaya operasional terbesar dalam budidaya sawit, mencapai 80% dari total biaya. Penggunaan biochar dari tandan kosong sawit terbukti dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia hingga 20%. Teknologi karbonisasi yang tepat hanya membutuhkan waktu 15-20 menit dengan rendemen sekitar 30%, menghasilkan biochar, asap cair, dan tar yang juga memiliki berbagai manfaat ekonomi.
Baca juga:
- Gakkum KLHK Tahan 1 Tersangka: 1.000 Hektare Kawasan Hutan di Tapan Disulap jadi Kebun Sawit
- Profil 4 Daerah Lumbung Sawit Sumbar yang Alami Ledakan Kasus Stunting
Kegiatan ini juga memberikan gambaran manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan dari penggunaan biochar, serta potensi penurunan emisi CO2. Pengembalian bahan organik dari tandan kosong sawit ke tanah dapat meningkatkan kesehatan, kesuburan, dan kualitas tanah dalam jangka panjang. [isr]
Ikuti Google News dan berita Kabapedia Network di KabaPadang