Jakarta, Kabapedia.com – “Benarkah Tidur Cukup Kunci Kebahagiaan? Ini Jawabannya”. Jangan bangga apabila kamu kurang tidur karena sering lembur. Hal ini malah buat kinerja kamu semakin buruk. Kali ini kita akan membahas buku The Sleep Revolution, karya Arianna Huffington. Buku ini membahas waktu tidur yang cukup ternyata sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Apakah selama ini kamu tidur? atau kamu merasa kalau tidur itu tidak penting. Banyak orang dengan bangga bilang kalau mereka sering bekerja lembur hingga kurang tidur. Padahal hal ini seharusnya bukan jadi kebanggaan, tapi sebuah kebiasaan yang harus diubah.
Tidur yang cukup bukanlah sebuah opsional, tapi boleh dibilang menjadi sebuah keharusan. Apabila kamu ingin memiliki kehidupan yang lebih baik. Dalam bahasan kali ini kita akan merangkumnya menjadi tiga hal penting dari buku ini.
1. Apakah tidur cukup itu penting?
Kita mungkin tahu kalau suatu hal itu baik tapi tidak kita lakukan. Barulah ketika ada kejadian buruk yang muncul, kita baru menyadari betapa pentingnya hal tersebut.
Bagi penulis buku ini, dia baru menyadari pentingnya tidur yang cukup setelah dirinya terbangun di genangan darah di lantai kantornya. Ini merupakan pengingat bagi penulis tentang kelelahan dan kurang tidur. Saat itu penulis sangat lelah hingga dia pingsan di meja, tulang pipinya patah, dan terbangun dalam genangan darahnya sendiri.
Walaupun kita mungkin tidak mengalami hal yang seekstrim itu, tapi mayoritas dari kita mungkin seringkali berada dalam kondisi kurang tidur. Banyak orang mengaku kurang tidur dan tidak cukup waktu dalam sehari.
Mereka frustasi soal betapa sulitnya untuk bersantai, cara tidur atau tidur yang cukup. Tiga hal ini seringkali menjadi masalah terbesar. Kejadian yang dialami oleh penulis membuat hidupnya berubah. Dia tidak lagi menganggap tidur sebelah mata dan malam menjadi pendukung tidur yang cukup, sebagai suatu hal yang harus dimiliki untuk kehidupan yang lebih baik.
Ada sebuah kisah yang tragis. Sarvshreshth Gupta saat itu berumur 22 tahun dan bekerja sebagai salah satu analis di perusahaan investasi. Gupta tidak tidur selama dua hari berturut-turut saat menelepon ayahnya dari kantor hampir 03.00 pagi. Walaupun ayahnya berusaha menenangkan Gupta, namun sayang dia ditemukan meninggal di trotoar di luar apartemen mewahnya beberapa jam kemudian.
Gupta bunuh diri dengan melompat karena tidak sanggup lagi atas tekanan kerja yang dialami. Seperti Gupta, banyak orang Amerika juga mengalami kurang tidur akibat waktu kerja yang panjang.
Pada tahun 2014 survei menemukan 40% pekerja di Amerika Serikat tidak pernah mengambil cuti satu hari pun di tahun itu. Sedangkan pada tahun 2010, laporan pemerintah Amerika Serikat menunjukkan 30% karyawan hanya tidur kurang dari enam jam sehari. Sedangkan 70% sisanya mengaku kurang tidur.
Fenomena kurang tidur tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Apakah kau masih ingat, saat kecil kamu sulit bangun pagi untuk berangkat ke sekolah. Kita dipaksa untuk bangun padahal tubuh dan jiwa kita belum siap. Pada tahun 1998 tim peneliti dari Brown University melakukan penelitian tentang pengaruh waktu masuk sekolah yang terlalu pagi, terhadap kesehatan anak.
Mereka menemukan ketika sekolah dimulai pada pukul 08.25. Namun kesehatan siswa mulai menurun, seiring usia dan jadwal yang berubah. Mereka harus datang lebih pagi dan masuk pada pukul 7.20. Peneliti lalu mengajak anak-anak hidup keluar plus pada 08.30 pagi dan mengevaluasi rasa kantuk yang mereka alami.
Setengah dari siswa tertidur lelap hanya dalam waktu tiga menit setelah berbaring. Ini hanya terjadi pada orang yang menderita narkolepsi, gangguan tidur kronis yang ditandai dengan rasa kantuk di siang hari, atau serangan tidur yang tiba-tiba. Siswa itu lelah karena dia dipaksa bangun terlalu pagi sehingga mengganggu ritme bangun tubuhnya.
Tidur yang cukup tidak hanya menghindarkan kita dari penyakit, namun juga mampu meningkatkan kinerja. Pada tahun 2011 universitas di Israel menemukan, tingkat perhatian siswa meningkat pesat ketika mereka merubah jadwal kelas dari 07.30, menjadi 8-30.
2. Manfaat Cukup Tidur
Apakah kamu boleh tidur di kantor. Mayoritas kantor tentu tidak mengizinkan, namun ada sebuah hal menarik terjadi ketika perusahaan menyediakan netrum, bagi karyawan yang ingin tidur siang.
Suatu hari, ketika The Huffington Post memperkenalkan netrum di kantornya. Banyak karyawan melihatnya dengan skeptis. Empat tahun kemudian netrum itu selalu over book. Apa yang kamu lakukan saat kurang tidur, kebanyakan orang pasti minum kopi atau malah makan cemilan manis yang banyak. Coba pilih opsi lain yaitu: tidur siang. Kamu tidak butuh waktu lama cukup 20 hingga 30 menit, pasti sudah terasa bedanya.
Selain tidur siang perusahaan juga bisa mempromosikan kegiatan tidur yang baik, dengan memastikan kalau kantornya ada jendela. Sinar matahari ternyata bisa membuat suasana lebih tenang dan penting untuk jam tubuh karyawan. Sebuah studi menemukan karyawan yang bekerja di kantor tanpa Jendela kehilangan rata-rata 46 menit tidur per malam. Kenapa? karena tubuh kita membutuhkan sinar matahari untuk mempertahankan ritme jam tubuh.
Ada fakta yang menarik, cheetah merupakan hewan tercepat di dunia. Cheetah bisa bergerak dari diam hingga hampir 100 KPJ, hanya dalam waktu hitungan detik. Namun, apakah kamu tahu cheetah butuh tidur yang panjang, yaitu sekitar 18 jam sehari.
Sayangnya di dunia olahraga, seringkali tidur itu disepelekan beberapa pelatih dari kompetisi liga sepakbola Amerika, di Amerika Serikat, seringkali berbicara kalau mereka kurang tidur karena bekerja hingga larut malam. Bahkan ada salah satu pelatih yang membanggakan diri, kalau dia tidur hampir setiap malam di kantor, dan bekerja sekitar 16 jam sehari. Tanpa mereka sadari, kebiasaan tidur yang buruk mungkin saja mempengaruhi kinerja mereka. Pada akhirnya juga akan mempengaruhi kinerja seluruh anggota tim.
Ada sebuah riset yang menarik, peneliti dari Stanford University mengukur waktu para pemain dalam lari cepat dan melempar bola tripoin. Dia membagi menjadi dua sesi, di sesi pertama para pemain hanya tidur enam setengah jam per malam, dan di sisi lain para pemain tidur delapan setengah jam per malam. Hasilnya pemain yang tidurnya cukup mampu berlari 0,1 detik lebih cepat dalam sprint dan mencetak sembilan skor lebih banyak dalam tripoin.
3. Tips Untuk Tidur
Apa yang bisa kita lakukan, mungkin harus kita ubah adalah perspektif kita soal tidur. Pertama gunakan waktu dengan bijaksana. Coba bayangkan sekarang sudah 10.00 malam, kita masih belum mengantuk dan ingin melanjutkan episode terbaru dari serial TV yang kita sukai.
Ingat, kita harus punya prioritas yang benar. Pergi tidur merupakan pilihan terbaik untuk gaya hidup yang lebih sehat. Kedua ubah kebiasaanmu. Mengubah kebiasaan memang tidak mudah. Kamu perlu komitmen dan menjalaninya hari demi hari. Kamu butuh waktu untuk mengubah pola tidurmu yang berantakan menjadi lebih teratur.
Ketiga, jangan lihat tidur sebagai hukuman. Ingat gak, waktu kita kecil mungkin saja kita paling tidak suka dengan tidur, ketika kita disuruh tidur. Padahal kita masih ingin main. Ini adalah perspektif yang harus kita ubah kedepan dan jangan lagi dianggap sebagai musuh.
Keempatm jangan pakai alarm. Mungkin kita setiap hari menggunakan alarm untuk bangun pagi berangkat ke sekolah ke kantor dan sebagainya. Namun ketika alarm berdering tubuh kita bangun dalam keadaan stres yang tinggi. Ibaratnya alarm mengaktifkan bagian otak kita yang terdiri dari dua pilihan, melawan atau kabur. Coba belajar untuk bangun tanpa alarm.
Coba perhatikan berapa jam yang kamu butuhkan untuk bangun dan tidur tanpa alarm. Ketika kamu bangun, jangan buru-buru bangun dari tempat tidur. Cobalah biarkan waktu beberapa detik. Ibaratnya untuk mengumpulkannya, walah baru bangun dari tempat tidur.
Kelima, hindari peralatan elektronik sebelum tidur. Apakah kamu sulit tidur hal ini mungkin disebabkan kau masih melihat handphone di ranjang. Cobalah untuk tidak melihat peralatan elektronik seperti handphone, laptop dan sebagainya setengah jam. Sebelum tidur, blue like atau sinar biru dari perangkat tersebut membuat kamu menjadi tetap waspada. Sehingga kamu bisa terbangun di tengah malam atau sulit tidur.
Baca juga: Tips Sederhana Menghilangkan Sakit Kepala
Jadi kesimpulannya, tidur bukan hanya penting bagi kesehatan, tapi bisa memberikan kita kesempatan untuk menjalani hidup dengan lebih baik. [isr]
Ikuti Kabapedia.com di Google News